Program Biopori dan Komposter, Cara Sederhana Namun Bermakna!

Dosen dan peneliti kajian urban dari Universitas Pembangunan Jaya (UPJ), Eka Permanasari, Ph.D berdiskusi bersama para mahasiswanya
Dosen dan peneliti kajian urban dari Universitas Pembangunan Jaya (UPJ), Eka Permanasari, Ph.D berdiskusi bersama para mahasiswanya (KalderaNews/Dok.UPJ)
Sharing for Empowerment

TANGERANG, KalderaNews.com – Seiring meningkatnya jumlah penduduk golongan menengah, pembangunan perumahan klaster kecil juga turut bertambah. Perumahan klaster kecil biasanya memiliki fasilitas yang kurang mumpuni yang dapat menyebabkan berbagai masalah yang mengganggu kegiatan sehari-hari.

Masalah utama yang dikeluhkan oleh sebagian besar penduduk perumahan klaster kecil yaitu pengelolaan sampah dan ketersediaan air bersih. Dengan beralih fungsinya lahan dari ruang terbuka menjadi pemukiman, kondisi lahan penyerapan semakin sedikit, jumlah air yang dapat diserap semakin terbatas dan eksploitasi air tanah semakin meningkat. Oleh karena itu, diperlukan upaya pengendalian air tanah untuk menghindari kurangnya sumber daya alam.

Eka Permanasari, Ph.D., yang merupakan dosen dan peneliti kajian urban dari , memiliki gagasan untuk menanggulangi masalah tersebut. Eka aktif sebagai seorang peneliti yang berkecimpung dalam bidang urban design, architecture, dan Southeast Asian Studies.

BACA JUGA:

Ia juga berpengalaman dalam menulis buku serta artikel dengan berbagai kolaborator di penjuru negeri dalam bidang urban studies. Melalui tulisannya yang berjudul “Penyelamatan Air Tanah dan Penanggulangan Sampah Melalui Program Biopori dan Komposter di Pemukiman Kecil Kelurahan Ciputat dan Ciputat Timur“, Dr. Permanasari berupaya untuk mengatasi masalah tersebut dengan melakukan pembuatan biopori dan pengelolaan sampah organik melalui metode komposter.

Biopori merupakan lubang resapan berbentuk silindris yang dibuat secara vertikal ke dalam tanah sebagai metode resapan air yang ditujukan untuk mengatasi genangan air dengan cara meningkatkan daya resap air ke dalam tanah. Sementara komposter adalah alat yang digunakan untuk membantu kerja bakteri pengurai materi organik berupa sampah menjadi bentuk baru dengan sifat seperti tanah.

Untuk melaksanakan gagasan tersebut, Eka Permanasari, Ph.D., merencanakan dan mengadakan program yang dilaksanakan pada 3 klaster perumahan kecil yang terletak di Kelurahan Ciputat dan Ciputat Timur yang lokasinya berdekatan dengan kampus UPJ dan kawasan Bintaro Jaya.

Hal pertama yang dilakukan adalah membentuk forum group discussion. Melalui diskusi dan bedah masalah dengan warga klaster Amara Botanica, Paradise Park Villa Bintaro, dan Cuttleya Bintaro masalah yang dihadapi dan harapan akan keberlangsungan lingkungan tergali dari warga.

Pada ketiga perumahan tersebut, terdapat masalah penyerapan air akibat kurangnya pepohonan. Hal ini menyebabkan kekeringan saat musim kemarau. Ketiga klaster tersebut juga mengandalkan tukang sampah dengan jadwal yang kurang teratur, sehingga terjadi penumpukan sampah yang menyebabkan polusi udara dan ketidaknyamanan. Permasalahan sampah ini juga dipicu oleh keengganan penghuni untuk memilah sampah organik dan non organik.

Dosen dan peneliti kajian urban dari Universitas Pembangunan Jaya (UPJ), Eka Permanasari, Ph.D.
Dosen dan peneliti kajian urban dari Universitas Pembangunan Jaya (UPJ), Eka Permanasari, Ph.D. (KalderaNews/Dok.UPJ)

Eka Permanasari dan kawan-kawan lalu mengusulkan transfer ilmu pengetahuan dan teknologi berupa pembuatan biopori, komposter, dan sosialisasi kegiatan. Dalam penerapannya, ia mengajak dan melibatkan masyarakat sekitar untuk membuat biopori dan komposter. Sebelumnya, tim pengabdian masyarakat telah melakukan sosialisasi dengan memberikan penjelasan mengenai cara pembuatan, cara penggunaan, serta penerapannya sehingga warga dapat memahami dan melanjutkan kegiatan tersebut.

Dalam pelaksanaannya, keberhasilan biopori dalam menyerap air tanah dapat terlihat. Begitu pula dengan keberhasilan komposter yang dilihat dari jumlah kompos yang terukur. Melalui program yang dilakukan ini, masyarakat dapat berkontribusi dalam pengembalian air tanah yang selama ini diambil secara berlebihan serta membantu penanggulangan sampah.

Selain baik bagi lingkungan, tentunya program ini juga berguna bagi masyarakat sekitar. Yuk bersama , ikut serta melaksanakan program biopori dan komposter! Karena menjaga sumber daya alam dan kebersihan bukanlah tugas pemerintah saja, tapi tugas kita semua.

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*