Apa Itu Pancamain? Permainan Anak Berisi Nilai-nilai Pancasila

Pancamain
Pancamain (KalderaNews/Malena)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Badan Pembinaan Ideologi Pancasila atau BPIP meluncurkan Pancamain pada 20 November 2020 silam sebagai upaya penerapan nilai-nilai Pancasila pada anak-anak sedini mungkin melalui permainan.

Alasan BPIP mengadopsi permainan tradisional sebagai Pancamain adalah nilai-nilai luhur dalam permainan tradisional yang diwariskan oleh para nenek moyang. Di sisi lain, permainan tradisional juga dapat mengenalkan anak-anak didik tentang budaya Indonesia di tengah kemajuan teknologi.

Pancamain sendiri berisi beragam permainan tradisional yang bertujuan memperkenalkan nilai Pancasila kepada anak-anak. Permainan ini mengarahkan anak agar berakhlak baik, memiliki sopan santun, mau menghargai pendapat orang lain, menghargai perbedaan suku, agama dan golongan serta saling tolong-menolong dan toleransi.

BACA JUGA:

Pancamain atau lima permainan tradisional menjadi cara menginternalisasi nilai-nilai Pancasila ke anak melalui permainan dan Jawa Barat menjadi provinsi pertama di Indonesia (role model) implementasikan nilai-nilai Pancasila melalui permainan tradisional.

Peluncuran Pancamain dilakukan oleh Gubernur Jabar Ridwan Kamil bersama Deputi Bidang Pengendalian dan Evaluasi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Rima Agristina bertempat di SDN 06-07 Sukamentri, Desa Sukamentri, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut pada Sabtu, 11 Desember 2021.

Pancamain merupakan lima jenis permainan tradisional Indonesia dari 2.600 keragaman tradisi. Di antaranya Pancagasing, Papancakan, Bola Lima, Balap Jajar, dan Catur Teuku Umar.

Pancamain merupakan lima permainan tradisional yang dipilih oleh BPIP untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila melalui kegiatan interaktif. Lima permainan tersebut adalah gasing, bola lima, papancakan, balap jajar, dan catur Teukur Umar.

Permainan tersebut bertujuan untuk membuka jalan bagi nilai-nilai Pancasila untuk dapat dipahami dan dilaksanakan oleh generasi muda dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dilatarbelakangi oleh keyakinan bahwa Pancasila sebagai sebuah nilai tidak bisa dipahami hanya dengan ceramah.

Mempelajari nilai-nilai Pancasila melalui Pancamain akan memberi kesempatan bagi peserta didik untuk belajar melalui praktik yang menyenangkan.

Lima kearifan lokal itu sudah dikaji, diriset, dan diformulasi oleh Zaini Alif sebagai Ketua Umum Komite Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional Indonesia. Zaini Alif adalah kreator yang mengadaptasikan permainan tradisional menjadi Pancamain.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil yang sempat menjajal permainan Papancakan bersama Bunda Forum Anak Daerah Jabar Atalia Praratya Kamil dan Bupati Garut Rudy Gunawan mengaku kalau permainan ini menyenangkan.

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*