SMK-D2 Fast Track (D2 Jalur Cepat) Digeber 2022/2023, Ini Seluk-beluknya yang Wajib Diketahui

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Wikan Sakarinto, S.T., M.Sc., Ph.D
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Wikan Sakarinto, S.T., M.Sc., Ph.D (KalderaNews/ JS de Britto)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Program SMK-D2 fast track atau Diploma Dua Jalur Cepat akan digeber pada tahun ajaran 2022/2023. Hal ini ditegaskan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Wikan Sakarinto.

“Selama tiga tahun di SMK ditambah Program Diploma Dua Jalur Cepat dapat ditempuh dalam waktu 3 semester atau 1,5 tahun dengan total beban kredit minimum sebesar 72 SKS,” tuturnya.

Nantinya, calon mahasiswa dapat menyetarakan sertifikasi kompetensi atau keahlian yang dimiliki sejak duduk di bangku SMK sebagai kredit perkuliahan melalui mekanisme rekognisi pembelajaran lampau (RPL).

BACA JUGA:

Selanjutnya, perkuliahan dilanjutkan di pendidikan tinggi vokasi yang ditempuh selama satu semester dan program magang di dunia kerja atau industri selama dua semester.

“Kami melakukan RPL terhadap hasil belajar dan pengalaman lulusan SMK selama 3 tahun yang dapat diakui antara 12-20 SKS yang setara degan proses pembelajaran satu semester. Jadi, capaian hasil belajar dan pengalaman SMK 3 tahun kita akui setara dengan 12-20 SKS, sehingga cukup tiga semester di politeknik,” terang Wikan seperti dikutip dari situs resmi Vokasi Kemendikbudristek.

RPL sendiri merupakan proses pengakuan atas capaian pembelajaran seseorang yang dicapai sebelumnya melalui pendidikan formal, nonformal, informal atau pelatihan-pelatihan terkait dengan pekerjaannya.

Adapun kualifikasi lulusan program ini nantinya berada pada level KKNI 4, yakni lulusan yang dapat menguasai prinsip dasar pengetahuan dan keterampilan pada bidang keahlian tertentu.

Ditambah lagi, lulusan D2 nantinya juga dibarengi dengan penyerapan tenaga kerja di industri. Pasalnya, industri membutuhkan tenaga dengan kualifikasi penguasaan prinsip dasar pengetahuan dan keterampilan pada bidang keahlian tertentu yang selaras dengan lulusan D2.

Terlebih, program SMK-D2 fast track sendiri bertujuan untuk membuat “link and match” kian erat dengan industri dan dunia usaha.

“Bukan hanya bekerja, para lulusan program fast track juga dapat melanjutkan studi pada tingkat diploma empat (D4) atau sarjana terapan,” jelas Wikan.

Tak hanya itu, Kemendikbudristek juga akan memberikan bantuan pendanaan bagi perguruan tinggi penyelenggara pendidikan vokasi yang akan menyelenggarakan program D2 Jalur Cepat melalui skema pendanaan Dana Kompetitif Kampus Vokasi.

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan share pada saudara, sahabat dan teman-temanmu!




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*