Ridwan Kamil: Kepala Sekolah Jangan Jadi Followers, Tapi Harus Jadi Leader

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (KalderaNews/Dok. Disdik Jabar)
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (KalderaNews/Dok. Disdik Jabar)
Sharing for Empowerment

BANDUNG, KalderaNews.com – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil melantik 480 guru dan tenaga pendidikan (GTK) yang ditugaskan menjadi pengawas dan kepala sekolah di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) di Gedung Sate, Kota Bandung pada Senin, 6 Desember 2021.

Ke-480 orang tersebut terdiri dari 479 kepala sekolah dan 1 kepala tata usaha, sedangkan ke-479 orang tersebut terdiri dari 309 kepala sekolah yang dimutasi dan 170 guru yang promosi sebagai kepala sekolah.

Gubernur berpesan kepada seluruh kepala sekolah yang dilantik untuk bertanggung jawab pada jabatan yang diemban.

BACA JUGA:

“Saya ingatkan, jabatan kepsek bentuknya hanya penugasan. Penugasan sifatnya sementara dan kembali seperti semula adalah keniscayaan,” ucapnya.

Ia menambahkan sekolah adalah sebuah gerakan sehingga semua pihak harus terlibat. “Kepala sekolah harus proaktif mengajak lingkungan sekitar dan semuanya untuk turut berpartisipasi melakukan kegiatan,” imbaunya.

Pendidikan hari ini, lanjut Ridwan Kami, mengalami banyak tantangan karena berhadapan dengan dua disrupsi sekaligus, yakni disrupsi revolusi industri 4.0 dan Covid-19.

“Kepala sekolah harus mampu melatih anak-anak menjadi generasi yang paham revolusi 4.0. Dikenalkan dengan deskripsi kerja yang dinamis dan penuh tantangan sehingga bisa memaksimalkan potensinya,” pesannya.

Sedangkan disrupsi Covid-19, tambahnya, menekankan pentingnya menjaga kesehatan.

Gubernur menegaskan, tujuan akhir pendidikan ada 4, yakni menciptakan generasi dengan fisik yang sehat, otak cerdas, berkarakter, dan rajin beribadah.

“Saya tunggu prestasi-prestasinya. Jangan jadi followers, tapi harus jadi leader,” pintanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jabar, Dedi Supandi menjelaskan, 170 guru merupakan calon kepala sekolah (CKS) yang telah lulus pendidikan latihan (diklat) dan telah tersertifikasi sebagai kepala sekolah.

“Ada 172 kursi kepala sekolah yang kosong dan para CKS yang dilantik akan menempati sekolah dengan grade C atau B bawah. Maka, kepala sekolah sebelumnya di grade C dan B akan berpindah ke sekolah dengan grade yang lebih tinggi. Penempatannya dilakukan berdasarkan sistem melalui p-review,” tuturnya.

Kadisdik pun mendorong seluruh kepala sekolah yang dilantik untuk terus menggali inovasi dan berkolaborasi.

“Mari bangun pendidikan ke depan untuk berdaya saing melalui inovasi dan kolaborasi,” ajaknya.

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*