JAKARTA, KalderaNews.com – Mempunyai anak yang telah beranjak remaja memang penuh tantangan. Hal ini terjadi karena pada usia remaja, anak juga mengalami perkembangan dalam sisi psikologisnya. Kondisi ini membuat pola pengasuhan pada anak SMP cenderung berbeda dengan usia sebelumnya.
Anak usia SMP cenderung sudah lebih mandiri dalam kegiatan kesehariannya. Selain itu, pelajar SMP juga mengalami tugas perkembangan yakni senang berkumpul, belajar, bermain, dan berinteraksi dengan anak seusianya.
BACA JUGA:
- 58 Persen Angkatan Kerja Indonesia Lulusan SD dan SMP, Hanya 9,69 Persen Sarjana
- SMP Kristen Calvin Gelar Kebersamaan Sebulan Sekali untuk Seluruh Siswa di Tengah Pandemi Covid-19
- Ambon Kota Musik: Kurikulum Musik di SD dan SMP Sudah Ada, Kini Fokus TK dan PAUD
- Tiap Hari ke Sekolah Naik Sepeda Second, Ganjar Hadiahi Siswi SMP Sepeda Baru
Namun demikian. mendampingi anak usia SMP memang dibutuhkan tip agar mereka juga sukses dalam pendidikannya. Inilah tipnya.
Kenali gurunya
Anak remaja dapat berprestasi lebih baik jika orang tua terlbat dalam kehidupan akademiknya. Menghadiri acara sekolah adalah cara terbaik untuk mengetahui kondisi sekolah dan mengenal gurunya. Dengan bertemu guru, orang tua dapat membahas program dan aturan sekolah serta beragam aktifitas yang perlu diketahui oleh orang tua dan wali murid.
Kunjungi sekolah
Mengetahui tata letak ruang dan gedung sekolah adalah hal penting. Dengan hal ini sebagai orang tua akan memahami bila anak menceritakan pengalaman sehari-harinya. Bila tidak sempat datang berkunjung ke sekolah, biasanya sekolah mempunyai website yang dapat diakses untuk mendapat informasi mengenai kondisi sekolah ini.
Ketahui aturan sekolah
Setiap sekolah mempunyai aturan yang berbeda untuk murid-muridnya. Orang tua yang memahami aturan sekolahnya akan dapat membantu anak untuk memahami aturan dan memastikan anak tidak melanggar aturan yang ada.
Ikut terlibat dalam kegiatan sekolah
Cara yang dapat dilakukan orang tua untuk terlibat di dalam kegiatan sekolah adalah menjadi relawan dalam acara sekolah. Hal ini menunjukkan ketertarikan orang tua terhadap kegiatan anak di sekolah. Sebagai orang tua, harus peka apakah anak merasa bangga atau sebaliknya malah malu. Isyarat anak harus dapat dengan mudah ditangkap oleh orang tua.
Ciptakan suasana dan tempat yang mendukung belajar di rumah
Selama masa SMP, anak pasti mendapatkan Pekerjaan Rumah lebih banyak daripada saat SD, untuk itu, suasana rumah yang tenang dan nyaman pasti dibutuhkan oleh anak. Orang tua harus memastikan anak tidak mendapat gangguan belajar.
Pastikan anak berangkat sekolah dalam kondisi siap belajar
Nutrisi pada masa pertumbuhan di usia SMP juga memegang peran penting. Sarapan yang bernutrisi akan membantu anak siap belajar dan beraktifitas seharian di sekolah. Sarapan yang cukup akan membantu anak berkonsentrasi dengan baik saat menerima pelajaran di kelas.
Pastikan tidur cukup
Remaja juga memerlukan tidur yang cukup yaitu sekitar 8.5-9,5 jam setiap malam. Sementara pra-remaja (anak usia 12-14 tahun) rata-rata butuh minimal 10 jam tidur di malam hari. Tidur yang cukup akan membuat anak mampu fokus belajar.
Latih manajemen waktu
Anak usia SMP masih perlu dilatih untuk cakap mengatur waktu belajar, bermain, les, dan istirahat. Apalagi bila anak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, maka manajemen waktu ini harus makin baik dilakukan.
Bangun kebiasaan belajar yang baik
Kebiasaan belajar yang telah baik sejak duduk di bangku SD mungkin dapat makin ditingkatkan pada saat SMP ini. Hal ini karena pelajaran dan beban serta tanggung jawab anak usia SMP pasti sudah lebih banyak dibanding sebelumnya.
Ajak anak mengulas kembali pelajaran di rumah
Sesampainya di rumah, anak harus diajak untuk mengulas kembali pelajaran yang diterimanya di sekolah. Selain meningkatkan kedekatan, hal ini dapat membuat anak makin paham dengan materi pelajaran yang didapatnya di sekolah.
Luangkan waktu untuk membahas sekolahnya
Komunikasi yang baik dengan anak usia SMP merupakan hal terpenting yang harus dilakukan. Meskipun anak usia ABG telah memiliki komunitas dan lingkungan sendiri, pastikan orang tua dan wali tetaplah menjadi tempat mereka mencari dukungan dan bimbingan. Untuk itu, orang tua juga harus memahami bahasa anak dan mengetahui isu terkini anak pada usia SMP agar selalu update bila diajak berbagi cerita dengan anak.
Anak usia pra-remaja dan remaja memang bagi sebagian orang tua terkesan ‘sulit’ untuk didekati atau diarahkan. Hal ini harus dipahami sebelumnya oleh orang tua dan tidak menjadikannya sebagai kendala. Memahami tugas perkembangan anak dan berposisi sebagai teman akan membuat anak makin mudah terbuka pada kita sebagai orang tua.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.
Leave a Reply