Resimen Mahasiswa (Menwa) Terus Jadi Sorotan, Ternyata Begini Sejarahnya

Sharing for Empowerment

Wala memang ditujukan untuk mahasiswa, maka kemudian disebut Batalyon Mahasiswa yang dilatih khusus oleh pelatih militer. Hasil didikan Kosasih dan jajarannya itu rupanya dapat apresiasi positif dari Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Mayor Jenderal Abdul Haris Nasution, bahkan juga Presiden Sukarno.

Program Wala kembali mendapat momentum kala Indonesia gencar kampanye pembebasan Irian Barat. Pada Desember 1961, Presiden Sukarno mencanangkan Tri Komando Rakyat (Trikora). Langkah itu disambut Mayjen Nasution dengan memerintahkan perluasan latihan ketangkasan keprajuritan di kalangan mahasiswa melalui program Wala.

Kali ini, seluruh Kodam wajib bekerja sama dengan perguruan tinggi. Kodam bertindak sebagai pelatih dan perguruan tinggi sebagai penyelenggaranya. Program pelatihan militer ini lantas menjadi kewajiban di beberapa perguruan tinggi, di antaranya Institut Teknologi Bandung, Universitas Padjadjaran, dan Akademi Pos, Telegraf, dan Telepon.

Pada 24 Januari 1963, Wakil Menteri Pertama Urusan Pertahanan/Keamanan dan Menteri Perguruan Tinggi menerbitkan Surat Keputusan Bersama (SKB) No. M/A/20/63. SKB itulah yang menjadi dasar untuk memasukkan latihan pertahanan ke dalam kurikulum perguruan tinggi. SKB juga menginstruksikan pembentukan Resimen Mahasiswa di setiap universitas.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*