Sibuk Karier dan Administratif, Doktor Lulusan Belanda Tidak pada Lanjutkan Risetnya

naik sepeda saat kuliah di belanda
Naik sepeda pancal menjadi gaya hidup sehat penghuni kota Eindhoven yang terletak di provinsi Brabant Utara, selatan Belanda (KalderaNews/Fajar H)
Sharing for Empowerment

DENHAAG, KalderaNews.com – Pertemuan para Indonesianis asing di Belanda yang diselenggarakan Kedutaan Besar Republik Indonesia Den Haag dan dihadiri oleh 17 ahli Indonesia dari berbagai perguruan tinggi, seperti Leiden University, Groningen University, KITLV, dan Universitas Amsterdam salah satunya mendiskusikan pengalaman dari para Indonesianis yang dipandu oleh Atase Pendidikan dan Kebudayaan, Din Wahid.

Salah satu isu yang diangkat dalam diskusi adalah topik kajian para mahasiswa Indonesia yang sebagian besar melakukan kajian tentang Indonesia.

“Padahal kami juga ingin ada mahasiswa yang mengkaji Belanda, tidak melulu mengkaji Indonesia,” ungkap Bart Barendregt dari Leiden University.

BACA JUGA:

Selain itu, kesinambungan melakukan riset bagi alumni juga menjadi sorotan dalam diskusi. Menurut mereka, banyak doktor-doktor alumni Belanda yang setelah kembali ke Indonesia tidak lagi meneruskan risetnya.

Hal ini, disebabkan karena mereka terlalu sibuk dan tenggelam dalam melakukan tugas-tugas administratif dalam karier mereka.

Namun, turunnya minat terhadap kajian tentang Indonesia (Indonesian Studies) juga menarik perhatian peserta dan hal tersebut tidak perlu dikhawatirkan karena terjadi juga pada kajian wilayah lain, bukan hanya kajian tentang Indonesia.

“Jangan terlalu khawatir dengan masalah Indonesia. Kajian tentang Indonesia akan selalu menjadi perhatian kami,” tandas Adriaan Bedner dari Leiden University.

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*