DENPASAR, KalderaNews.com – Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Ditjen Pendidikan Islam akhirnya mengevaluasi pelaksanaan Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) di Bali pada 19-21 Nopember 2021.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, Muhammad Ali Ramdhani mengatakan PBSB yang telah berjalan sejak 2005 perlu dievaluasi agar afirmasi bagi para santri untuk mengakses jenjang pendidikan tinggi berkualitas ini semakin baik.
Ia berharap PBSB tidak sekedar menjadikan santri kuat pada dirinya, tetapi juga memiliki kekuatan untuk menyebarkan maslahat dan manfaat bagi lingkungannya.
BACA JUGA:
- Resmi Dibuka, Beasiswa Santri Berprestasi Tutup 15 April 2021, Daftar Online di Sini
- Beasiswa Santri Berprestasi 2021 Dibuka untuk S1 dan S2, Ini Daftar Pilihannya
- 2 Mahasantri Program Beasiswa Santri Berprestasi Juara Kaligrafi dan Nasyid di Mesir
“Oleh karena itu, kita perlu merancang skema untuk menghadirkan model pendidikan yang tersistematis dan lebih mengena bagi mereka agar semakin berdaya, menjadi insan-insan yang unggul dalam menghadapi kehidupan yang lebih luas. Mereka adalah santri-santri yang luar biasa yang perlu kita antar menjadi kader-kader bangsa yang bermartabat,” kata Dhani di Bali pada Minggu, 21 November 2021.
Menurutnya, sejarah mencatat bahwa santri senantiasa berada di barisan utama dalam mengawal setiap jejak bangsa ini. Kalangan santri kerap tampil menjadi pemimpin dalam kelompok-kelompok masyarakat, baik secara informal maupun formal. Begitupun dalam struktur kenegaraan, santri terbukti mampu mengisi posisi-posisi kepemimpinan dari pusat hingga daerah.
“Mereka adalah orang-orang yang tampil dalam setiap dinamika. Mereka bukan insan-insan yang berada di pojok-pojok peradaban atau di sudut-sudut kemajuan, melainkan senantiasa berada pada poros pembangunan peradaban bangsa. Mereka adalah pengawal banyak hal bagi bangsa ini melalui pendekatan-pendekatan keagamaan dengan bingkainya rahmatan lil’alamin,” tuturnya.
Ia lantas berharap Perguruan Tinggi yang menjadi mitra PBSB dapat menambah kuota penerimaan mahasiswa jalur PBSB, terutama pada program studi futuristik dan unggulan. Hal ini demi mempersiapkan para santri agar siap menghadapi setiap tantangan ke depan.
“Kita berkeinginan menempatkan mereka pada ruang-ruang yang lebih strategis lagi. Kami harap Bapak-Ibu dapat menambah kuota pada prodi-prodi futuristik yang memang menjadi mainstream kekuatan ilmu yang dimiliki masing-masing perguruan tinggi. Bagaimanapun, mereka adalah pemimpin-pemimpin masa depan bangsa yang menjadi harapan kita bersama,” paparnya.
Kendati demikian, bidang studi yang menjadi core utama kalangan santri tidak boleh ditinggalkan, misalnya jurusan teologi atau ushuluddin.
“Saya sepakat harus ada santri yang mendalami program studi tersebut dan sebagian harus mulai masuk ke studi-studi yang memang saat ini menjadi poros dan pengantar kemajuan bangsa,” terangnya.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu
Leave a Reply