Inilah Para Mahasiswa Terbaik Bidang Bioteknologi Kesehatan, Peraih Pfizer Biotech Fellowship

Sharing for Empowerment

Policy and Public Affairs Director Pfizer Indonesia, Bambang Chriswanto menyampaikan, dengan melibatkan berbagai pakar industri dan peneliti dari dalam maupun luar negeri, Pfizer Biotech Fellowship memfasilitasi serangkaian acara pembekalan yang bertujuan untuk memperkuat kapasitas SDM dan kelembagaan, terutama di tingkat perguruan tinggi, serta mendorong kegiatan networking bagi mahasiswa dan tenaga pengajar agar dapat menjadi katalis positif bagi perkembangan bioteknologi kesehatan Indonesia.

Nah, berikut daftar pemenang peserta fellowship pada kategori mahasiswa sarjana dan pascasarjana.

Kategori Sarjana

  • Terbaik pertama: Tim Humboldt (Devina Checylia Setiawan, Velecia Salim, Wenny Novella) dari Indonesia International Institute for Life Sciences (I3L) dengan karya berjudul “Pembangunan Labspace untuk Mendukung Perkembangan Bioteknologi Medis di Indonesia”
  • Terbaik kedua: Tim Unlocked (Deby Cyntia Chandra, Jessica Renata Wijaya Tumboimbela, Reza Hanun Alyaa) dari Indonesia International Institute for Life Sciences (I3L) dengan karya berjudul “Tiga Kunci Imperatif Sebagai Pondasi Produksi Primer Sebagai Bahan Baku PCR di Indonesia: Penelitian dan Pengembangan, Infrastruktur, dan Komersialisasi”
  • Terbaik ketiga: Tim Zip Your Genes (Vania Austine Callista Timotius, Christa Anggelia Sulistio, Nathania Calista Putri) dari Universitas Pelita Harapan dengan karya berjudul “Pencegahan dan Pengobatan Talasemia Beta Mayor di Indonesia dengan Menggunakan Bioteknologi”

Kategori Pascasarjana

  • Indriana Pratiwi dari Universitas Gadjah Mada – “Terapi Mikrorna MIMIC-miR-143-3P Terenkapsulasi Eksosom Terhadap Gen K-RAS pada Triple Negative Breast Cancer”
  • Denny Nyotohadi dari Universitas Surabaya – “Aktivitas Biosurfaktan Probiotik Multistrain untuk Penanganan Covid-19”
  • Alfandy Hermansyah dari Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jakarta – “Kloning Gen Penyandi Cathelicidin dari Kodok Buduk (Duttaphrynus melanostictus) pada Bakteri Escherichia coli”
  • Leny Yulia Widia Sari dari Universitas Jember – “Uji Toksisitas Akut Protein Rekombinan DBL2β-PFEMP1 sebagai Kandidat Vaksin Malaria Berbasis Peptida”
  • Nurul Istinaroh dari Universitas Jember – “Respon Imun Seluler dan Humoral Terhadap Protein Rekombinan CIDR1α-PfEMP1 Isolat Indonesia sebagai Kandidat Vaksin Malaria Berbasis Peptida”

Tiga tim terpilih kategori Pendidikan sarjana berkesempatan mendapatkan dukungan dana pendidikan senilai Rp 75.000.000, Rp 60.000.000, dan Rp 50.000.000. Sementara, mahasiswa program magister mendapatkan dana penelitian untuk riset tesis dengan nilai Rp 50.000.000 per orang untuk lima orang terpilih.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikinmenekankan pentingnya pengembangan SDM yang berkualitas dalam bidang ini, mengingat pandemi virus Covid-19 yang telah menyadarkan banyak negara, termasuk Indonesia, akan peran bioteknologi kesehatan terhadap ketahanan kesehatan nasional.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*