Dear Ayah Bunda, Inilah Tahapan Belajar Berhitung untuk Anak

Ilustrasi anak dan orang tua (KalderaNews/Ist)
Ilustrasi anak dan orang tua (KalderaNews/Ist)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Belajar membaca kerap diiringi dengan belajar berhitung. Bila ana sudah dapat mengucapkan angka, biasanya orang tua akan tertarik untuk mengajari anak berhitung. Untuk anak, belajar berhitung dapat menjadi hal yang membingungkan. Hal ini juga dapat ‘menular’ pada orang tua dan menjadi stres.

Padahal belajar berhitung bisa menjadi aktivitas yang menyenangkan bagi anak dan orang tua. Berhitung merupakan keampuan dasar yang penting untuk anak-ana. Anak yang mahir berhitung sejak dini akan lebih mudah memahami konsep matematika tingkat lanjut di sekolahnya.

BACA JUGA:

Dalam belajar  dan mengajar berhitung, orang tua harus paham tahapan pertumbuhan dan perkembangan yang sesuai dengan usia anak. Inilah tahapan belajar berhitung untuk anak:

  1. Usia 2-3 tahun, anak mulai berlajar menghitung jari
  2. Usia 4 tahun, anak mulai mempelajari kata-kata dan mengganti kata-kata dengan pola tertentu, menulis beberapa huruf, mengucapkan dan mengulangi kata-kata sederhana, mengucapkan, dan mengulangi kata-kata sederhana, menambah kosa kata mudah.
  3. Usia 5 tahun, anak mulai berhitung jumlah benda atau mainan hingga angka 10.
  4. Usia 4-6 tahun, anak mulai belajar membaca kalimat-kalimat dalam buku, saat kelas satu SD sudah mengetahui 100 kosakata umum dan mengerti bahwa huruf hidup atau vowel (AIUEO) yang akan dipakai untuk membentuk kata-kata, dapat mengerti dan senang berbagai jenis cerita dan membicarakan tentang karakter, latar, dan kejadian dari sebuah buku cerita. Saat kelas 2 sampai 3 SD sudah mengingat semua hurfu dan dapat membaca kalimat secara mandiri dan lancar. Saat ana berada pada usia ini, merupakan momen yang tepat bagi anak untuk belajar berhitung dan disertai kemampuan anak yang sudah memahami berbagai kosakata. Pada usia ini, anak belajar menghitung, memahami angka, memahami jumlah seperti berapa banyak item di atas lantai, mengindentifikasi bentuk dasar persegi dan segitiga, memahami waktu dan nilai dari mata uang, memahami arti dan penggunaan angka 1 sampai 10. Kelas 1 SD anak sudah dapat berhitunng menambah dan mengurangi angka 1 sampai 10, pada kelas 2 SD dapat berhitung menambah dan mengurangi angka sampai puluhan, sedangkan pada kelas 3 SD anak sudah mulai belajar perkalian dan pembagian.

Itulah tahapan belajara berhitung untuk anak yang harus diketahui orang tua agar tidak keliru dalam mengajari anak. Salah satu kunci keberhasilan belajara berhitung untuk anak adalah kesabaran orang tua dalam ikut mengajar, berkolaborasi dengan duru di sekolah.

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*