TANGERANG, KalderaNews.com – Selasa, 5 Oktober 2021, tim dari mengadakan Focus Group Discussion (FGD) melalui platform Zoom. FGD ini diadakah sebagai upaya UPJ membuka jurusan magister di bidang kajian urban. UPJ berniat menjadi universitas terdepan dalam bidang kajian urban.
FGD ini bertujuan mendengarkan pendapat pimpinan Grup Jaya dan anak-anak perusahaannya, mengenai kompetensi karyawan berdasarkan keahlian menyelesaikan masalah urban. FGD ini diikuti oleh 35 peserta, mulai dari Yayasan Pendidikan Jaya, Pimpinan Grup Jaya, Rektor dan Wakil Rektor UPJ serta dekan dan para kaprodi dari UPJ.
Difasilitasi oleh Prof. Dr. Bernhard Müller dan Dr. Paulina Schiappacasse dari Fakultas Lingkungan TU Dresden, FGD dimulai dengan penjelasan mengenai latar belakang dan proyek ini dari Elisabeth Rukmini, Ph.D. selaku tim pelaksana dari hibah matching fund dari Kedaireka.id yang dimenangi oleh UPJ.
BACA JUGA:
- Kenali Nama Sungaimu! Cintai Lingkunganmu
- UPJ: PTS Pertama di Indonesia Berjejaring dengan Humboldt Foundation
- Master of Urban Studies: Rencana UPJ Kolaborasi dengan Jaya Grup
Salah satu hal menarik yang disampaikan oleh Ibu Elisabeth Rukmini adalah kajian urban merupakan gabungan dari berbagai disiplin ilmu, seperti manajemen, teknik sipil, arsitektur, teknik informatika, sistem informasi, dan psikologi dan berbagai metode analitik yang mendukung capaian pembelajaran di tingkat pasca sarjana.
Acara dilanjutkan dengan kata sambutan dari Ibu Leenawaty Limantara, Ph.D. selaku rektor UPJ dan penjelasan mengenai Cooperation for Sustainable Urbanization (CfSU) oleh Bapak Eddy Yusuf, Ph.D..
“UPJ menerima hibah multi-years dari Alexander von Humboldt Foundation di tahun 2017 hingga 2022. Hingga kini telah diadakan konsorsium kajian urban di Asia, empat urban talks, segera diadakan untuk yang kelima, dan publikasi yang dipimpin oleh beberapa dosen UPJ sebagai output dari CfSU,” demikian ujar Eddy Yusuf, selaku penanggungjawab utama kolaborasi dengan Jerman ini.
Berikutnya ada pemaparan dari Prof. Dr. Dr. h.c. Bernhard Müller mengenai program magister kajian urban dengan contoh riil di beberapa universitas ternama di dunia, tantangan dan peluang dari program magister kajian urban.
Magister kajian urban pada umumnya bergelar MA (Master of Arts) atau MSc (Master of Science) dan didapat dari penelitian akademik, eksplorasi urban, civic activism, dan latihan profesional.
”Tantangan sebuah jurusan magister kajian urban yang akan dibuka cukup beragam, seperti jurusan tersebut perlu memiliki sesuatu yang unik sehingga dapat dijadikan nilai jual dan jurusan tersebut perlu bersaing dengan universitas lain yang memiliki jurusan serupa, baik di dalam ataupun luar negeri.
Tentu di setiap tantangan terdapat peluang atau bisa disebut juga manfaat dari dibentuknya program magister ini, diantaranya meningkatkan ranking universitas, memperkenalkan universitas di kancah internasional, dan yang tidak kalah penting adalah kecocokan antara program magister ini dengan prospek kerja yang ditawarkan oleh Grup Jaya,” demikian paparan Prof. Bernhard Mueller dari TU Dresden.
Dalam brainstorming dengan para pimpinan Grup Jaya, terdapat beberapa poin penting yang dapat diambil dari sesi ini. Yang pertama adalah orientasi program studi ini harus untuk kepentingan Jakarta dan Indonesia. Jakarta juga harus dimanfaatkan sebagai “laboratorium hidup” bagi peserta pendidikan magister kajian urban di UPJ, agar secara langsung berdampak solutif bagi masalah kompleks di Jakarta.
Empat kompetensi yang diperlukan untuk mahasiswa lulusan magister kajian urban di UPJ adalah kemampuan memetakan masalah, menggunakan piranti lunak, data sciences, melakukan penelitian berbasis urban sustainable development, dan mampu mencari alternatif-alternatif solusi dalam menyelesaikan masalah urban.
Peserta FGD ini yakin kompetensi kajian urban di tingkat magister akan cocok dengan kebutuhan dunia usaha dan industri (DUDI) terutama bagi peningkatan kapasitas karyawan di bidang-bidang yang ditekuni Grup Jaya, anak perusahaannya, bahkan DUDI dengan bidang serupa.
Bagi level manager, para peserta FGD yakin sesuai dengan standar kompetensi manager dengan syarat minimal adalah studi lanjutan hingga magister.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.
Leave a Reply