JAKARTA, KalderaNews.com – Setiap 16 November diperingati sebagai Hari Toleransi Internasional (International Day for Tolerance). Peringatan ini bermakna untuk semakin meningkatkan toleransi di tengah keanekaragaman masyarakat dunia.
Nah, tema Hari Toleransi Internasional 2021 dikaitkan dengan perubahan iklim, yakni “Climate as a ‘Wicked’ Problem”. Tema ini mengajak masyarakat dunia kian menghargai alam dan masa depan manusia.
BACA JUGA:
- Mendikbudristek: Masih Cukup Banyak Praktik Intoleransi di Sekolah dan Kampus
- 5 Kiat Cerdas Ajari Anak Toleransi Perbedaan di Rumah
- Intoleransi, Perundungan, Kekerasan Seksual dan Narkoba Jadi Isu Kritis Pendidikan Saat Ini
Hari Toleransi Internasional ditetapkan pada 1996 oleh Majelis Umum PBB berdasarkan resolusi 51/95. Penetapan 16 November sebagai Hari Toleransi Internasional disetujui negara-negara anggota PBB di konvensi tersebut.
Penetapan Hari Toleransi Internasional ini merupakan tindak lanjut dari peringatan Tahun Toleransi PBB yang dirayakan pada 1995. Hal ini juga melihat sejumlah kasus intoleransi di berbagai negara, mulai dari diskriminasi ras, intoleransi agama, kekerasan, konflik ras, ketidakadilan terhadap minoritas, dan yang lain.
Agenda peringatan Hari Toleransi Internasional tertuang dalam Deklarasi Prinsip Toleransi PBB. Deklarasi ini mendefinisikan toleransi sebagai bentuk penghargaan, penerimaan, dan apresiasi terhadap keragaman budaya dunia, serta bentuk ekspresi dasar menjadi manusia.
Leave a Reply