Dear Fresh Graduate, Hindari Kesalahan Berikut Saat Membuat CV

Fresh graduate perlu membangun personal brand (Ist)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – CV merupakan komponen penting untuk melamar kerja. Namun, saat membuat CV dan melampirkannya untuk melamar kerja, ternyata ada kesalahan yang kerap ditemukan oleh rekruter. Dan ini banyak yang luput dari perhatian pelamar kerja.

Padahal, setiap detail dari CV merupakan hal penting dan mempunyai peran masing-masing menurut sudut pandang tiap perusahaan yang akan kamu tuju. Bila kamu fresh graduate yang masih meraba untuk membuat CV, pastikan kamu tidak melakukan 10 kesalahan umum saat membuat CV berikut ini.

BACA JUGA:

Salah ketik atau typo

Typo merupakan kesalahan yang paling umum terjadi pada CV. CV dapat diibaratkan sebagai wajah yang akan pertama kali dilihat oleh tim rekruter. Salah penulisan satu huruf pun seharusnya tidak terjadi di tulisan yang sifatnya formal, apalagi CV.

Untuk menghindari adanya typo ini, kamu perlu meneliti kembali setelah CV selesai diketik. Jika amu mempunyai teman yang mau memeriksa ketikan CV-mu dan menjadi editor.

Terlalu kreatif

Kesalahan kedua yang harus dihindari adalah membuat CV terlalu kreatif. Memang perusahaan kreatif seperti stasiun radio, start-up, e-commerce, dan media biasanya tidak terlalu kaku dalam format CV. Meskipun demikian, kamu harus tetap  hati-hati. Sebab  CV yang terlalu kreatif apalagi dengan font yang sulit dibaca akan rawan dideteksi oleh applicant tracking system (ATS).

ATS ini merupakan software yang dipakai rekruter untuk menyaring CV kandidat. Kalau CV-mu sulit dibaca teknologi ini, peluangmu lolos seleksi jadi mengecil. Otomatis, pekerjaan impian jadi makin sulit didapatkan.

Tetap gunakan format yang sederhana tetapi tetap modern.

Tidak valid

Menuliskan sesuatu yang tidak sesuai kenyataan adalah big no untuk CV. Misalnya, IPK kamu hanya 3.00 tetapi karena syarat minimal pekerjaan yang dituju adalah IPK 3.20, lantas kamu menuliskan yang tidak sesuai dengan fakta. Jangan, ya!

Terlalu panjang

CV bukanlah esai. Jadi tidak perlu terlalu panjang. CV yang terlalu panjang tidak akan menjamin diterima kerja oleh perusahaan, sebaliknya, rekruter akan sulit menemukan hal yang mereka butuhkan dari CV kamu. Idealnya kamu dapat membuat CV-mu sebanyak dua halaman saja agar profilmu efektif untuk dibaca.

Hindari privasi

Sekalipun, misalnya, kamu mempunyai kesan buruk dengan kantor atau perusahaan terdahulu, mencantumkan konten yang sifatnya tertutup untuk kalangan terbatas adalah kesalahan besar. Membuat CV sama sekali bukan bertujuan untuk menimbulkan kontroversi atau membuka rahasia perusahaan ke ranah publik, sehingga kita harus bijak untuk memilah informasi mana yang dapat dimasukkan ke CV.

Terlalu banyak informasi

Kesalahan berikutnya adalah memberikan informasi yang terlalu banyak. Misalnya sejak kuliah kamu telah  aktif dengan kegiatan freelance dan organisasi eksternal kampus, ditambah lagi penghargaan sebagai vokalis terbaik pada festival band fakultas.

Prestasi memang membanggakan, tetapi tidak semua harus dimasukkan dalam CV agar tidak terlalu banyak. Cantumkan informasi atai prestasi yang relate dengan posisi atau jabatan yang kamu lamar. Bila kamu bisa masuk ke tahap wawancara, kamu akan diberi kesempatan untuk menceritakan tentang kepribadianmu di luar hal profesi. Nah, ini kesempatan untuk menceritakan prestasi di luar kampus tersebut.

Jangan lupakan cover letter

CV dan cover letter adalah dua surat yang berbeda, dan sering kali perusahaan juga tidak langsung meminta calon pelamar untuk menyertakan cover letter saat mengirimkan lamaran.

Cover letter akan menjadi tempat kamu menjelaskan lebih banyak profil diri kamu yang tidak terlalu penting dijelaskan di CV. Kamu bisa gunakan cover letter sebagai ajang promosi diri dengan cara yang lebih berkelas terntunya, dengan menggunakan bahasa lugas dan tidak banyak basa-basi.

Konten CV terlalu objektif

Beberapa hal dalam membuat CV memang cukup personal, misalnya tentang kecenderungan pilihan kata, penjelasan, dan pernyataan. Namun, perlu diingat, tujuan membuat CV adalah menarik rekruter untuk memanggilmu mengikuti tes dan tentunya bisa lolos seleksi.

Maka buatlah CV yang tidak terlalu objektif, melainkan lebih banyak konten yang sesuai dengan profesi.

Berikan penjelasan spesifik

Kalimat lazim seperti “memberikan kontribusi terbaik bagi perusahaan Anda” adalah kesalahan yang sering ditemukan rekruter. Kalimat ini sudah kehlangan gaungnya sejak lama di ranah pembuatan CV. Lebih baik kamu menuliskan kontribusi nyata yang bisa kamu tuliskan sebelum mulai membuat CV.

Perusahaan akan lebih tertarik pada deskripsi pencapaian dan karakter diri yang spesifik dibanding kalimat positif yang abstrak.

Satu CV untuk semua

Kesalahan terakhir yang sering terjadi adalah CV yang tidak sesuai dengan posisi yang dilamar. Format saat membuat CV yang kamu pilih harus sesuai dengan perusahaan atau jenis pekerjaan yang diincar.

Poin berkaitan dengan persediaan CV di perangkat elektronik kamu. Menggunakan satu CV untuk pelamar jenis pekerjaan tidak akan efektif. Misalnya, kamu punya pengalaman di bidang marketing dan bidang pendidikan. Jika kamu akan melamar ke pekerjaan yang berhubungan dengan perusahaan penjualan/retail, lebih baik kamu membuat satu versi CV yang berbeda.

Itulah tadi sepuluh kesalahan yang kerap dibuat dalam CV. Kamu harus menghindari sepuluh kesalahan agar dapat bersaing dengan ribuan pelamar kerja lain. Yuk, semangat dan sukses ya buatmu.

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*