Menko PMK: Siswa SMK Harus Sudah Bekerja Sebelum Lulus

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy. (KalderaNews.com/Ist.)
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy. (KalderaNews.com/Ist.)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Pendidikan vokasi yang salah satunya melalui Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menjadi fokus pemerintah dalam menciptakan lulusan sumber daya manusia yang siap kerja.
 
Berdasarkan data pokok pendidikan SMK, saat ini terdapat 14.464 SMK yang tersebar di seluruh Indonesia dengan berbagai jurusan. Sementara jumlah siswa SMK mencapai 5.073.285 orang.

BACA JUGA:

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menegaskan, pendidikan SMK harus mampu menghasilkan lulusan yang siap kerja. Bahkan, sebelum tamat dari sekolah mestinya para siswa SMK harus sudah bekerja.

“Saya berharap siswa-siswa SMK itu memang disiapkan untuk kerja. Maka, mereka harus sudah kerja sebelum tamat. Jadi dia sudah biasa bekerja sebelum tamat. Jangan sampai nanti sudah tamat baru belajar kerja. Itu bedanya SMA dengan SMK,” ujar Menko PMK Muhadjir.

Menurut Menko Muhadjir, agar siswa SMK lebih siap dalam menghadapi dunia kerja maka diperlukan pembiasaan mulai dari pendidikan di sekolah, salah satunya dengan menghadirkan suasana kerja termasuk peralatan yang sudah berteknologi digital yang sesuai perkembangan dunia industri.

“Kalau perlu tidak ada ruang kelas. Kelasnya di tempat workshop. Jadi lebih konkret. Kalau hanya diceritakan di kelas saja nanti nggak dapat apa-apa,” imbuh Menko Muhadjir.

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan bagi pada saudara, sahabat dan teman-temanmu!




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*