Kenali Nama Sungaimu! Cintai Lingkunganmu

Mahasiswa Universitas Pembangunan Jaya (UPJ): Prodi Teknik Sipil UPJ merupakan salah satu peluang bagi kaum muda mendalami perencanaan SDA wilayah sungai
Mahasiswa Universitas Pembangunan Jaya (UPJ): Prodi Teknik Sipil UPJ merupakan salah satu peluang bagi kaum muda mendalami perencanaan SDA wilayah sungai (KalderaNews/Dok.UPJ)
Sharing for Empowerment

TANGERANG, KalderaNews.com – Bicara tentang perencanaan kawasan urban, berarti memikirkan pula perencanaan sumber daya air (SDA) terutama wilayah sungai. Ketika kita bicara tentang Jakarta, misalnya, ada lima wilayah sungai: Ciujung, Cidurian, Cisadane, Ciliwung, Citarum yang melingkupi kota Jakarta.

Dari lima SDA itulah, warga Jakarta menjalani kehidupannya, mendapatkan sumber ekonomi, dan menjaga lingkungannya. Air tanah sudah sangat tersedot untuk kehidupan warga Jakarta sehingga permukaan tanah menurun; selain akibat dari beban bangunan juga. Akibatnya, air asin masuk ke daratan. Jika kita membuat perencanaan SDA memang perlu memperhatikan perkembangan kelima wilayah sungai ini.

Pengelolaan SDA wilayah sungai juga bukan persoalan pemerintah saja, diperlukan koordinasi antar organisasi dan partisipasi masyarakat. Di dunia, telah tersedia Glowal Water Partnership (https://www.gwp.org/) yang konsisten berjejaring dengan 179 negara dalam pengelolaan SDA. GWP juga berjejaring dengan organisasi masyarakat serta menjadi pusat pengetahuan bagi masyarakat mengenai pengelolaan air.

BACA JUGA:

Prof. Ir. Frederik Joseph Putuhena, M.Sc.,Ph.D., seorang guru besar yang mengajar Pengembangan Sumber Daya Air di menyatakan: “Sungai dapat dipelajari dari hulu ke hilir. Perlakuan di hulu nanti dapat dilihat di hilir apa yang terjadi. Ini penting untuk kehidupan warga”.

Ketika bicara tentang air, perlu prinsip partisipatori dalam mengelola SDA. Tokoh sentral dalam pengembangan pengelolaan air ini adalah kaum perempuan. Dengan demikian, peluang bagi perempuan untuk berpendidikan tinggi, terlibat dalam pengambil keputusan terkait SDA sangatlah penting.

Perempuan dipandang sukses melakukan pendekatan partisipatori. Bila negara dan organisasi masyarakat mendukung maka gerak langkah perempuan dalam penentuan pengelolaan SDA sebenarnya akan menyelamatkan SDA bagi dunia. Pendekatan yang paling bagus dengan mendekati wilayah sungai. Demikian penjelasan Prof. Putuhena mengenai peran perempuan dalam pengelolaan SDA wilayah sungai.

Mengenai peran perguruan tinggi, Prof. Putuhena yakin capacity building dan knowledge mastery untuk mengelola SDA wilayah sungai adalah peran penting universitas. Dengan demikian, mengusung dan menghidupi keunggulan kajian urban, UPJ yang memiliki prodi Teknik Sipil merupakan salah satu peluang bagi kaum muda mendalami perencanaan SDA wilayah sungai.

Mendalami perencanaan SDA wilayah sungai berarti juga mengikuti perkembangan perubahan iklim yang menyebabkan keadaan cuaca ekstrem. Menurut Prof. Putuhena, “Sekarang ini dengan perubahan iklim kita tidak tahu apa yang akan terjadi dengan pasti. Modelling atau simulasi bila ada kenaikan suhu di dunia dapat dipelajari apa yang terjadi di Jakarta. Kemampuan kita memakai cara lama data historis hujan lima tahunan, sepuluh tahunan tak dapat lagi diandalkan karena perubahan iklim”. Dengan demikian, penguasaan mengenai permodelan dan simulasi merupakan keahlian dalam bidang kajian urban.

Mahasiswa Universitas Pembangunan Jaya (UPJ) melakukan pembinaan dan pemberdayaan desa 2021
Mahasiswa Universitas Pembangunan Jaya (UPJ) melakukan pembinaan dan pemberdayaan desa 2021 (KalderaNews/Dok. UPJ)

Dengan perencanaan SDA wilayah sungai melalui permodelan maka tantangan pengembangan model drainase yang baru sangatlah penting. Sebagai contoh dalam perencanaan ibu kota negara baru di Kalimantan Timur, peran insinyur teknik sipil dalam perencanaan SDA wilayah sungai menjadi krusial. Inilah yang perlu disiapkan oleh perguruan tinggi yang mempunyai prodi teknik sipil.

Sebagai dosen di TSP, Prof. Putuhena melakukan riset bersama konsorsium kajian urban terkait wilayah sungai. Risetnya mengenai green pavement merupakan salah satu upaya sebagai insinyur teknik sipil, berusaha membuat material bagi permukaan jalan dengan membuat material berongga. Green pavement memiliki rongga di beberapa lapisan dari atas ke bawah sehingga air di permukaan dapat turun terserap ke tanah. Material ini diselidiki kekuatan dan diujicobakan dahulu di lahan parkir atau perumahan.  

Dalam percakapan bersama Prof. Putuhena, ia menitipkan pesan untuk generasi Z: “Kadang-kadang kita lupa nama sungai di tempat kita tinggal atau dekat kampus. Kalian kenalilah apa nama sungai itu dan kemudian amati sungai saat musim hujan dan kemarau. Pengamatan ini akan menimbulkan awareness dan akhirnya cinta lingkungan”.

Lihat sungai di dekat kampusmu, kenali namanya lalu cintai lingkunganmu.  

Tentang Universitas Pembangunan Jaya

adalah sebuah perguruan tinggi swasta di daerah Bintaro yang berdiri pada tahun 2011 dan didukung oleh kelompok usaha Pembangunan Jaya. Kelompok usaha Pembangunan Jaya memiliki 17 usaha yang bergerak dibidang properti, manufaktur, konsultan manajemen, konsultan desain, kontraktor, pariwisata/rekreasi, trading, mekanikal & elektrikal dan pendidikan. Pada tanggal 03 September 1991, kelompok Pembangunan Jaya membentuk Yayasan Pendidikan Jaya (YPJ) sebagai bentuk pengabdian terhadap dunia pendidikan.

Mahasiswa Universitas Pembangunan Jaya (UPJ) melakukan pembinaan dan pendampingan anak-sanak desa
Mahasiswa Universitas Pembangunan Jaya (UPJ) melakukan pembinaan dan pendampingan anak-sanak desa (KalderaNews/Dok. UPJ)

Yayasan Pendidikan Jaya berinisiatif melangkah lebih jauh untuk membentuk institusi pendidikan tinggi yang diberi nama Universitas Pembangunan Jaya. Melalui perjalanan yang cukup panjang dan berliku akhirnya Universitas Pembangunan Jaya berhasil mengantongi ijin penyelenggaran pendidikan tinggi pada tahun 2011. Berbekal moto “Integrity, professionalism, and Entrepreneurship“, UPJ adalah sebuah rumah belajar di mana di mana mahasiswa dapat menimba ilmu dan mengembangkan diri untuk menjadi insan berintegritas, profesional, kreatif, inovatif, dan berjiwa entrepreneur.

Awal mula penyelenggaraan pendidikan tinggi, UPJ menempati sebuah ruko yang berada di kawasan Bintaro Jaya, dan seiring dengan perkembangan kampus yang lebih baik serta menumbuhnya jumlah mahasiswa, UPJ menempati gedung baru yang juga berada di kawasan Bintaro Jaya pada bulan Juni 2015.

mengadopsi 5 (lima) nilai Jaya yang disarikan dari pengalaman lebih 50 tahun kelompok usaha Pembangunan Jaya, diantaranya: Integritas, Komit, Adil, Intrapreneurship dan Dorongan Berpestasi.

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*