Apa sih Beda Hard Skill dan Soft Skill? Milenial Wajib Tahu

Soft Skill yang Harus Dilatih
Ilustrasi: Soft Skill yang Harus Dilatih
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Banyak hal yang harus dipersiapkan sebelum memasuki dunia kerja. Selain ijazah dan nilai, kini diperlukan juga hard skill dan soft kill. Apa sih beda dari kedua hal tersebut?

Setiap orang pasti mempunyai keahlian yang paling menonjol yang didapat dari bangku pendidikan atau pelatihan yang dinamakan hard skill. Sedangkan soft skill bisa terbentuk karena watak, kepribadian atau pengembangan karakter lebih baik.

BACA JUGA:

Agar dapat menyeimbangkan potensi diri, sebaiknya kamu mengetahui perbedaan antara hard skill dan soft skill. Simak, yuk!

Pengertian dan asal

Hard skill adalah kemampuan yang didapat dari program pendidikan, pelatihan atau pengulangan terus menerus sehingga punya keahlian tertenu. Sedangkan soft skill merupakan kemampuan yang berkembang dari besaran kecerdasan emosional.

Pembuktian

Hard skill dapat dibuktikan melalui praktik atau kinerja langsung, maka soft skill dapat dibuktikan dari pihak pewawancara atau tim di perusahaan. Misalnya bila kamu memiliki keahliah di bidang akuntansi, berarti kamu mempunyai hard skill dalam bidang pencatatan keuangan. Namun, bisa saja kurang memiiki soft skill komunikasi dan lain-lain.

Setiap orang tentu memiliki hard skill dan soft skill masing-masing yang bisa saja berbeda dengan orang lain.

Kaitan dan perubahan

Bila hard skill merupakan hal yang dipelajari di bangku sekolah atau kuliah, maka soft skill berkaitan dengan watak, atau kepribadian yang sulit diubah. Namun, bukan berarti kamu tidak dapat memiliki soft skill yang menonjol. Soft skill dapat ditingkatkan dengan motivasi dan mengikuti seminar atau workshop yang membantu upaya peningkatan tersebut, misalnya kepercayaan diri, kemampuan komunikasi, kepemimpinan, dan lain-lain.

Pekerjaan

Dominasi pekerjaan sesuai bidang memang lebih menonjol sebab kebutuhan pekerja professional di lapangan cukup tinggi. misalnya kamu punya hard skil menulis, maka bisa bekerja sebagai seorang penulis digital, copywriting, editor, dan lain-lain.

Jika hard skil dibutuhkan untuk memenuhi kriteria pekerjaan di lapangan langsung maka soft skill bisa membantu meningkatkan potensi kariermu. Misalnya kamu bekerja sebagai penerjemah yang ahli bahasa asing, maka soft skill komunikasi yang baik bisa menjadi media untuk menarik minat dan kepercayaan klien.

Contoh nyata

Contoh hard skill sangat beragam seperti kemampuan penerjemahan, keampuan komputer, kemampuan akuntansi, kemampuan pemasaran, dan lain-lain. Sedangkan contoh soft skill antara lain komunikasi, negosiasi, punya tekad dan pantang menyerah, rasa percaya diri, dan masih banyak contoh lainnya.

Dengan mengetahui beda antara hard skill dan soft skill, sekarang saatnya kamu mampu membuat analisis kemampuan dirimu sendiri. Jika ingin mengembangkan soft skill atau hard skill, pilih jenis pendidikan dan materi peningkatan kecerdasan emosional yang sesuai kebutuhan masing-masing.

 Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan share pada saudara, sahabat dan teman-temanmu




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*