JAKARTA, KalderaNews.com – Tugas akhir memang tidak mudah. Tidak ada mahasiswa yang merasa mudah melewati masa pengerjaan tugas akhir ini. Artinya, kamu tidak sendiri dalam melewati masa akhir menjadi mahasiswa ini.
Fase pengerjaan tugas akhir harus dilalui dengan baik dan penuh semangat. Sebab, bila tidak ada semangat membara dalam mengerjakan tugas akhir, nanti kuliahmu bisa molor waktunya. Hal ini bisa membuatmu makin stres nantinya.
BACA JUGA:
- 7 Panduan Seminar Proposal Anti Grogi untuk Mahasiswa Tingkat Akhir
- Jangan Sepelekan Tugas Kuliah, Empat Orang Ini Sukses Karena Tugas Kuliah
- Ikuti 4 Tip Ini Agar Ujian Akhir Tidak Terlalu Tegang
- Psst, 5 Cara Paling Sederhana Memotivasi Diri Sendiri untuk Kerjakan Tugas
Untuk itu, inilah lima trik jitu untuk mahasiswa yang mau cepat selesai tugas akhirnya. Simak, yuk!
Perkuat topik dengan referensi
Ide apapu yang muncul di dalam benar, pastikan kamu punya referensi yang cukup untuk dijadikan rujukan. Ingat, bahwa kamu tidak sedang menulis fiksi, maka ketersediaan referensi adalah poin penting.
Cara mempertemukan ide yang ada di kepala dengan jangkauan pustaka adalah dengan membaca. Setidaknya, kita mempunyai 10 atau 20 referensi untuk satu topik yang ingin diteliti. Rasanya tampak banyak, ya. Namun, tenanglah, makin banyak referensi yang disiapkan di awal akan makin lancar juga nanti dalam pengerjaan tugas akhir serta ujian kelak.
Cek gaya penulisan karya ilmiah dosen
Tujuan melihat karya ilmiah dosen bukan untuk menyontek, melainkan untuk melihat gaya penulisan skripsi yang direkomendasikan oleh dosen pembimbing. Bila dosen pembimbingnya sama, kemungkinan gaya penulisannya juga tidak akan jauh beda.
Opsi lain adalah kamu bisa membaca jurnal penelitian dosen pembimbing. Dari situ kamu juga bisa melihat kerangka pemikiran dan gaya penulisan beliau. Makin mudah menyesuaikan gaya penulisan dengan dosen pembimbing, makin jauh draft skripsi dari catatan dosen pembimbing.
Cek dan baca ulang draft
Selalu luangkan waktu untuk membaca lagi draft skripsimu sebelum bertemu dengan dosen pembimbing. Periksa ulang adakah kesalahan konten atau penulisan, salah eja, serta salah daftar pustaka, footnote, dan lain-lain misalnya. Meskipun terkesan sepele, proses editing teknis penulisan bisa juga memakan waktu dan cukup menyita tenaga.
Posisikan dirimu sebagai pembaca saat memeriksa ulang tulisanmu sendiri. Bahkan kamu bisa membayangkan bahwa kamu adalah dosen pembimbing dan kritisi draft di tanganmu itu sebagaimana biasanya beliau lakukan.
Yuk, semangat revisi
Apapun revisi yang diminta oleh dosen pembimbingmu, usahakan untuk segera mengerjakannya. Menundanya hanya akan memupuk rasa malas yang sudah menggodamu sejak awal. Tetap perhatikan kebiasaan dosen pembimbingmu. Ada kalanya beliau letih dan kurang konsentrasi, sehingga kemungkinan revisimu jadi berlipat pada pertemuan bimbingan berikutnya.
Untuk menghindari hal ini, usahakan untuk rajin bimbingan dengan dosen. Harapannya adalah dosen pembimbingmu masih mengingat dengan baik revisi yang diminta pada pertemuan selanjutnya.
Rehat itu penting
Jenuh dan lelah itu manusiawi. Kejenuhan dapat berasal dari mengutak-atik hal yang sama, seputar itu-itu saja selama beberapa waktu. Berusahalah untuk menemukan titik tengahnya aga kamu tidak sampai ilfil (ilang feeling) sama tugas akhirmu sendiri. Jadi bila kamu merasa butuh rehat ya, take your time. Banyak opsi yang dapat dipilih antara lain hangout, atau sekadar nongkrong ngopi. Usahakan memilih rehat atau refreshing yang tidak menguras fisik hingga kamu kelelahan.
Sebenarnya, mau cepat atau lambat dalam mengerjakan tugas akhir itu bergantung pada dirimu sendiri. Namun, makin lambat lulus biasanya akan makin membuat tertekan dan terus-terusan dibahas di WAG keluarga. Engga enak, kan. Yuk, semangat skripsi, yuk!
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu
Leave a Reply