SRAGEN, KalderaNews.com – Museum Manusia Purba Sangiran di Sragen, Jawa Tengah, perlu dikembangkan agar menarik wisatawan. Hal ini dikatakan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat mendampingi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno pada Sabtu, 9 Oktober 2021.
Sejarah Museum Sangiran tak lepas dari sejarah bagaimana area Sangiran ini menjadi situs penggalian purbakala. Situs penggalian ini mendapatkan fosil-fosil manusia purba seperti Pithecanthropus erectus, Meganthropus dan beberapa fosil lain.
Pada tahun 1977, pemerintah Indonesia menetapkan area ini sebagai cagar budaya. Hinggar akhirnya situs Sangiran mendapat perhatian dari UNESCO dan ditetapkan sebagai situs warisan dunia pada tahun 1996.
BACA JUGA:
- Ternyata, Begini Sejarah Museum Kebangkitan Nasional, Dari Sekolah Dokter Djawa ke Stovia
- Cara Seru Belajar Sejarah Lewat Tur Virtual Museum Nasional Indonesia
- Museum Rumah Kelahiran Bung Hatta, di Sini Karakter Sang Proklamator Terbentuk
Museum ini setara dengan Situs Zhoukoudian di China, Situs Danau Willandra di Australia, Situs Olduvai Gorge di Tanzania dan Situs Sterkfontein di Afrika Selatan.
“Ide-idenya mungkin yang kelas dunia pernah ada, umpama Jurassic Park, umpama flinstone, ya kita buat mirip-mirip begitu ya. Kalau itu bisa kita buat mungkin orang akan datang,” aku Ganjar.
Jika sudah dikembangkan maka anak-anak tak hanya penelitian, tetapi bisa juga main. Di Desa Wisat Sangiran bisa dicreate event, sehingga akan banyak eventnya.
Ganjar mengatakan, keunggulan sejarah yang dimiliki desa wisata Sangiran ini harus dimaksimalkan. Dengan eksotisme yang dimiliki, menurut Ganjar, ide-ide tersebut bisa diwujudkan.
“Memang kita mesti mengembangkan Sangiran itu sendiri. Maka kalau hari ini kita sudah punya sesuatu yang eksotik yang bagus tinggal event,” ujar Ganjar.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat, dan teman-temanmu.
Leave a Reply