STOCKHOLM, KalderaNews.com – Hadiah Nobel Kimia 2021 dianugerahkan Akademi Ilmu Pengetahuan Kerajaan Swedia pada ilmuwan Jerman Benjamin List dari Max Planck Institute dan ilmuwan kelahiran Skotlandia David W.C. MacMillan dari Universitas Princeton.
Keduanya diakui berhasil mengembangkan cara baru membangun molekul yang dikenal sebagai “organocatalysis asimetris.”
Sekretaris Jenderal Akademi Ilmu Pengetahuan Kerajaan Swedia, Goran Hansson menyebutkan kalau keduanya berhasil mengembangkan alat baru yang mampu membangun molekul. Alat ini sangat membantu dalam membuat obat baru yang lebih ramah lingkungan.
BACA JUGA:
- David Julius dan Ardem Patapoutian Gondol Hadiah Nobel Kedokteran 2021
- Manabe, Hasselmann, dan Parisi, Trio Pemenang Nobel Fisika 2021
- 9 Fakta dan Sejarah Hadiah Nobel yang Mendunia
Panel Nobel mengatakan List dan MacMillan pada tahun 2000 secara independen mengembangkan cara katalisis baru.
“Ini sudah sangat bermanfaat bagi umat manusia,” kata Pernilla Wittung-Stafshede, salah satu anggota panel Nobel.
Berbicara setelah penganugerahan ini, List mengatakan penghargaan ini adalah “kejutan besar.”
“Saya benar-benar tidak mengharapkan ini,” katanya seraya menambahkan bahwa dia sedang berlibur di Amsterdam bersama keluarganya ketika ditelepon dari Swedia.
List mengatakan bahwa awalnya ia tidak tahu kalau MacMillan sedang mengerjakan penelitian yang sama dan mengira firasatnya mungkin hanya “ide bodoh” sampai hal itu ternyta berhasil.
“Saya merasa ini bisa menjadi sesuatu yang besar,” katanya seperti dikutip dari france24.com.
Adalah umum bagi beberapa ilmuwan yang bekerja di bidang yang terkait untuk berbagi hadiah. Tahun lalu, penghargaan Nobel Kimia diberikan kepada Emmanuelle Charpentier dari Prancis dan Jennifer A. Doudna dari Amerika Serikat karena mengembangkan alat pengeditan gen yang telah merevolusi sains dengan menyediakan cara untuk mengubah DNA.
Penghargaan bergengsi Nobel Kimia ini dilengkapi dengan medali emas dan uang sebesar 10 juta kronor Swedia (lebih dari $1,14 juta) yang berasal dari warisan yang ditinggalkan oleh Alfred Nobel yang meninggal pada 1895.
Pada hari Senin lalu, Komite Nobel menganugerahkan hadiah dalam fisiologi atau kedokteran kepada dua ilmuwan orang Amerika David Julius dan Ardem Patapoutian atas penemuan mereka tentang bagaimana tubuh manusia merasakan suhu dan sentuhan.
Hadiah Nobel Fisika diberikan pada Selasa kemarin kepada tiga ilmuwan yang mampu menjelaskan dan memprediksi kekuatan alam yang kompleks, termasuk memperluas pemahaman tentang perubahan iklim.
Selama beberapa hari mendatang, hadiah Nobel juga akan diberikan untuk pekerjaan luar biasa di bidang sastra, perdamaian, dan ekonomi.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.
Leave a Reply