Pantai Jakarta Tercemar Parasetamol, Begini Penjelasan Peneliti BRIN dan University of Brighton

Sharing for Empowerment

Terkait bahaya Parasetamol terhadap lingkungan, Wulan Koaguow mengaku belum mengetahui, dan perlu riset lebih lanjut.

“Kami belum tahu, karena memang riset kami baru pada tahap awal. Namun jika konsentrasinya selalu tinggi dalam jangka panjang, hal ini menjadi kekhawatiran kita karena memiliki potensi yang buruk bagi hewan-hewan laut. Hasil penelitian di laboratorium yang kami lakukan, menemukan bahwa pemaparan parasetamol pada konsentrasi 40 ng/L telah menyebabkan atresia pada kerang betina, dan reaksi pembengkakan. Penelitian lanjutan masih perlu dilakukan terkait potensi bahaya paracetamol atau produk farmasi lainnya pada biota-biota laut,” ungkap Wulan.

Hasil penelitian menunjukkan, jika dibandingkan dengan pantai-pantai lain di belahan dunia, konsentrasi Parasetamol di Teluk Jakarta relatif tinggi (420-610 ng/L) dibanding di pantai Brazil (34. 6 ng/L), pantai utara Portugis (51.2 – 584 ng/L).

Meskipun perlu penelitian lebih lanjut, namun beberapa hasil penelitian di Asia Timur, seperti Korea Selatan menyebutkan bahwa zooplankton yang terpapar parasetamol menyebabkan peningkatan stres hewan, dan oxydative stress, yakni ketidakseimbangan antara produksi radikal bebas dengan sistem antiosidan, yang berperan dalam mempertahankan homeostasis.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*