![David Julius dan Ardem Patapoutian, pemenang Hadiah Nobel 2021 di bidang kedokteran dan fisiologi. (KalderaNews.com/@NobelPrize) David Julius dan Ardem Patapoutian, pemenang Hadiah Nobel 2021 di bidang kedokteran dan fisiologi. (KalderaNews.com/@NobelPrize)](/wp-content/uploads/2021/10/David-Julius-dan-Ardem-Patapoutian-pemenang-Hadiah-Nobel-2021-di-bidang-kedokteran-dan-fisiologi.-KalderaNews.com-@NobelPrize-600x381.jpeg)
STOCKHOLM, KalderaNews.com – Dua ilmuwan biologi molekuler Amerika, David Julius dan Ardem Patapoutian berhasil memenangkan Nobel Kedokteran 2021 atas temuan mereka terkait reseptor suhu dan sentuhan pada Senin, 4 Oktober 2021.
David Julius adalah seorang ahli biokimia dan profesor fisiologi di University of California, San Fransisco. Di tahun 2020, Julius pernah dianugerahi Kavli Prize in Neuroscience atas penelitian yang sama.
Sementara itu, Ardem Patapoutian adalah seorang profesor ilmu saraf di Scripps Research, sebuah institute di California, AS. Di tahun 2020, ia juga memenangkan Kavli Prize bersama dengan Julius. Pada 2019 keduanya sama-sama memenangkan Rosenstiel Award for Distinguished Work in Basic Medical Research.
BACA JUGA:
- Manabe, Hasselmann, dan Parisi, Trio Pemenang Nobel Fisika 2021
- Inilah Trio Amerika-Inggris Peraih Nobel Kedokteran 2020
- Inilah Daftar Lengkap Pemenang Nobel Kedokteran dari Masa ke Masa
Komite Nobel, Thomas Perlmann menyebut keduanya berhasil menyingkap rahasia alam terkait bagaimana manusia merasakan sesuatu di dunia terkait sentuhan dan rasa sakit.
Temuan David Julius
David Julius berhasil meraih Nobel kerena meneliti Capsaicin, bahan kimia di dalam cabai. Alkaloid alami ini diduga menjadi penyebab “terbakarnya” ujung saraf di lidah atau mata manusia ketika menyentuh cabai yang sudah dipotong.
Leave a Reply