JAKARTA, KalderaNews.com – Makin turunnya angka penularan Covid-19 pada pertengahan September ini membuat banyak sekolah memberanikan diri membuka Pertemuan Tatap Muka (PTM) bagi siswanya. Mulai dari tingkat Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas, mereka membuat aturan PTM yang relatif ketat.
Pemberlakuan protokol kesehatan serta pengaturan jam belajar di sekolah menjadi salah satu alternatif pilihan yang ditempuh agar siswa juga tidak mengalami kejenuhan belajar daring. Sayangnya, PTM yang baru diselenggarakan ini menciptakan klaster baru. Penularan Covid-19 terjadi pada siswa dan mahasiwa, sehingga PTM harus ditunda kembali.
BACA JUGA:
- Sekolah yang Belum Siap PTM, Tidak Usah Mengaku Siap
- PTM Hari Pertama Beberapa Pelajar Canggung untuk Saling Sapa, Kalau Kamu Bagaimana?
- Target Vaksinasi Kabupaten Kudus 50 Persen, Padahal Idealnya Herd Immunity 70 Persen
Kemendikbudristek mencatat per 20 September 2021 di 46.500 sekolah, terdapat 2.8 persen atau 1.296 sekolah yang melaporkan klaster Covid-19. Direktur Jenderal (Dirjen) PAUD dan Pendidikan Dasar Menengah Kemendikbudristek, Jumeri, melaporkan, “Kasus penularan kira-kira 2,8 persen yang melaporkan,” pada sebuah diskusi secara daring Selasa, 21 September 2021.
Leave a Reply