JAKARTA, KalderaNews.com – Layanan pinjaman online (pinjol) sedang marak dan berkembang pesat di masyarakat. Mudah dan cepat mendapatkan pinjaman uang, menjadikan pinjol alternatif pendanaan bagi masyarakat.
Namun, masih warga masyarakat yang kurang memahami manfaat layanan pinjol ini dengan baik. Kurangnya literasi serta keterbatasan regulasi, membuat banyak orang rentan masuk dalam jebakan “pinjol-pinjol nakal” alias ilegal.
BACA JUGA
- Inilah 6 Aplikasi Pinjaman Online (Pinjol) yang Aman dan Nyaman bagi Mahasiswa
- Inilah Daftar Pinjol atau Pinjaman Online yang Terdaftar di OJK 2021, Ingat yang Lain Ilegal Ya!
Nah, inilah trik jitu agar aman saat memanfaatkan layanan pinjol:
Pilihlah pinjol yang sudah terdaftar di OJK
Pastikan layanan pinjol yang dipilih telah berstatus terdaftar dan memiliki ijin usaha dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Ini untuk menjamin bahwa seluruh proses dan kebijakan bisnis keuangan sudah diverifikasi serta mendapatkan pengawasan OJK.
Untuk mengecek legalitas aplikasi penyedia pinjol, bisa lansung cek di situs resmi OJK atau bisa juga dengan melihat apakah ada logo OJK di laman resmi atau aplikasinya.
Pahami syarat dan ketentuannya
Selain mengecek legalitas, baca dan pahami syarat dan ketentuan yang berlaku. Kebanyakan pinjol menjadi masalah di kemudian hari, lantaran nasabah tidak memahami syarat dan ketentuan yang diberlakukan.
Pastikan bunga pinjaman tidak mencekik
Saat membaca syarat dan ketentuan, cek juga besaran bunga yang ditetapkan. Bila platform pinjol yang digunakan memberikan bunga 1% per hari atau 30% per bulan, sebaiknya tidak dipilih, karena OJK menetapkan bahwa perusahaan fintech, penyedia layanan pinjol tidak boleh menetapkan bunga lebih dari 0,8% per hari.
Pinjam sesuai kebutuhan
Kecepatan dan kemudahan pengajuan pinjol kerap disalahgunakan. Tak sedikit yang pinjam uang untuk memenuhi kebutuhan konsumtif. Atau yang lenbih parah, ada yang pinjam untuk menutup tunggakan utang sebelumnya. Sudah pasti, ini akan menjadi bumerang.
Idealnya, jangan sampai cicilan pinjaman melebihi 30% dari total penghasilan bulanan. Jika masih dalam rasio itu, kondisi keuangan bisa dianggap masih sehat.
Selalu catat saldo pinjaman
Sebaiknya buatlah catatan kecil jumlah pinjaman yang diajukan sekaligus nominal cicilan yang perlu dilunasi tiap bulan. Hal ini penting agar tidak lupa melunasi cicilan dan berakhir mendapatkan sanksi berupa denda keterlambatan. Agar lebih aman lagi, jangan ragu memanfaatkan fitur autodebet atau fitur pengingat lainnya.
Bayar cicilan tepat waktu
Ini yang paling penting. Disiplinkanlah diri dalam membayar cicilan. Sebaiknya, cicilan menjadi prioritas utama untuk segera dibayarkan ketika menerima gaji atau mendapatkan penghasilan.
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.
Leave a Reply