JAKARTA, KalderaNews.com – Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim mengumumkan bahwa Indonesia kini memiliki guru penggerak. Dia berharap para guru penggerak tidak pernah ragu menggerakkan perubahan dan menghadirkan terobosan untuk menjadi pemimpin pembelajaran yang merdeka.
“Selamat kepada para guru atas keberhasilannya menjadi guru penggerak,” kata Nadiem Makarim, saat menutup program pendidikan Guru Penggerak Angkatan 1. Pelaksanaan pendidikan Guru Penggerak Angkatan 1 telah berjalan sejak Oktober 2021 dan selesai pada 28 Agustus 2021.
BACA JUGA:
- Pendidikan Daring Tidak Optimal, Wapres RI: Bukan Lagi Belajar Daring, Tapi Tidak Belajar
- Di Jabar Sebagian Peserta Seleksi Calon Guru ASN PPPK Tidak Update Akun Sehingga Salah Jadwal
- Menko Muhadjir: Baru 62 Persen Pendidik yang Menerima Vaksin Covid-19, Akhir September Harus Selesai
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Iwan Syahril menginformasikan bahwa calon guru penggerak ada yang lulus dengan predikat amat baik sebesar 94,84 persen.
Kemudian predikat baik sebesar 4,33 persen. Selanjutnya, predikat cukup sebesar 0,58 persen, predikat sedang sebesar 0,12 persen dan predikat kurang sebesar 0,12 persen.
“Calon guru penggerak yang lulus dengan berbagai, predikat tersebut berjumlah 2.395 dan yang tidak lulus berjumlah 6 orang CGP. Selamat kepada yang telah lulus pendidikan Guru Penggerak,” katanya.
Kebijakan Merdeka Belajar Episode 5 yang bertajuk Pendidikan Guru Penggerak adalah program pendidikan kepemimpinan bagi guru untuk menjadikan guru sebagai pemimpin dalam pembelajaran. Keluaran dari program Pendidikan Guru Penggerak adalah yang bisa menciptakan pembelajaran yang berpusat pada murid dan menggerakkan ekosistem pendidikan yang lebih baik.
Lebih lanjut, Nadiem Makarim menyampaikan bahwa setiap bertemu dengan guru penggerak di berbagai wilayah Indonesia, selalu ada benang merah yang sama. Kesimpulannya, ada keresahan dan keinginan besar dalam diri para guru untuk meningkatkan kualitas pendidikan bagi peserta didik.
Dia merasakan setiap kali berdiskusi dengan Guru Penggerak, ada naluri perubahan yang begitu besar dan telah tumbuh sejak lama. “Sekarang mereka diberi kemampuan dan kewenangan untuk melakukan perubahan sebagai pemimpin pendidikan. Semangat itulah yang harus kita bangun bersama,” katanya.
Komunitas ini yang menjadi rumah bagi guru penggeraj untuk saling berdiskusi dan belajar dan berbagai inspirasi satu sama lain.
“Dengan begitu, para guru penggerak di Indonesia akan menjadi satu keluarga satu tekad bersama, dalam mewujudkan cita-cita Merdeka Belajar,” pungkas Nadiem Makarim.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.
Leave a Reply