JAKARTA, KalderaNews.com – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim menyebutkan ada 6 target profil kompetensi untuk meningkatkan level partisipasi dan relevansi institusi pendidikan di jenjang pendidikan anak usia dini (PAUD) hingga pendidikan tinggi.
- Pertama, Profil Pelajar Pancasila. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha esa dan berakhlak mulia, ini moralitas dan spiritualitas.
- Kedua, berkebinekaan global. Ini ada keberagaman dan toleransi.
- Ketiga adalah kreativitas
- Keempat, kemandirian
- Kelima, bernalar kritis
- Keenam, gotong royong.
“Enam profil kompetensi ini adalah yang terpenting agar kita sukses di hidup,” tandas Nadiem saat silaturahmi dengan 12 orang perwakilan organisasi kemahasiswaan (ormawa) di Kantor Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Senayan, Jakarta pada Jumat, 17 September 2021.
BACA JUGA:
- Begini 6 Profil Pelajar Pancasila Menurut Mendikbud Nadiem Makarim
- Profil Sandra Santos, Guru Pertama di NYC yang Meninggal karena Covid 19
- Inilah Profil Lengkap 39 Finalis Cantik Ajang Puteri Indonesia 2020 – Part 3
Ormawa yang hadir dalam silaturahmi kali ini antara lain perwakilan dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia (Hikmahbudhi), Ikatan Mahasiswa Keguruan dan Ilmu Pendidikan se-Indonesia (IMAKIPSI), BEM Nusantara, BEM Republik Indonesia (BEM RI), BEM Seluruh Indonesia (BEM SI), dan BEM Pesantren.
Selain itu, Menteri Nadiem juga menjelaskan bahwa transformasi di pendidikan, khususnya jenjang pendidikan tinggi saat ini adalah menghadirkan simulasi kebutuhan dunia nyata atau dunia kerja ke dalam kampus. “Kita ingin semakin banyak praktisi masuk ke kampus, dan semakin banyak mahasiswa dan dosen-dosen untuk belajar di luar prodinya atau di luar kampus. Ini adalah paket perubahan kita untuk menjadikan kampus lebih merdeka,” ungkapnya.
Menutup penjelasannya, Mendikbudristek juga menekankan tentang upaya penghapusan tiga “dosa besar” di dunia pendidikan, yaitu intoleransi, perundungan, pelecehan dan kekerasan seksual. “Kekerasan seksual menjadi fokus yang sangat penting bagi kami, dan kami akan mengeluarkan terobosan dalam waktu dekat yang akan berdampak besar kepada perguruan tinggi,” ungkapnya.
“Kita sudah tidak punya toleransi lagi untuk hal-hal seperti ini. Nantinya mahasiswa dapat terlibat dan menjadi penggerak di dalam proses monitoring dan pelaporan terhadap kasus-kasus pelecehan dan kekerasan seksual yang terjadi di kampus,” tegas Nadiem.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu
Leave a Reply