JAKARTA, KalderaNews.com – Majalah Time merilis daftar 100 orang paling berpengaruh di dunia tahun 2021. Dalam daftar itu bertengger nama Adi Utarini, satu-satunya dari Indonesia.
Prof. dr. Adi Utarini, M.Sc, MPH, Ph.D adalah seorang dokter yang juga berprofesi sebagai dosen Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
BACA JUGA:
- Gara-Gara Pelajaran Biologi, Alumnus PENABUR Ini Menjadi Salah Satu Pemegang Hak Paten Vaksin AstraZeneca
- Teliti Ketimpangan Mobilitas di Jakarta dan Kuala Lumpur, Isti Hidayati Raih Wierenga-Rengerink Prize 2020
- Peneliti UGM Masuk Daftar 10 Ilmuwan Berpengaruh Versi Jurnal Nature
Pengaruh yang ditebarkan perempuan kelahiran Yogyakarta, 4 Juni 1965 ini adalah berhasil menekan kasus demam berdarah di Yogyakarta, yang kemudian menjadi percontohan di seluruh dunia.
Adi Utarini, seorang peneliti utama World Mosquito Program Yogyakarta. Ia berhasil menurunkan 77 persen kasus demam berdarah di Yogyakarta. Hal itu dilakukan dengan membiakkan nyamuk penyebar virus demam berdarah, Aedes aegypti yang mengandung bakteri Wolbachia.
Adi Utarini melakukan penelitian Wolbachia pada 2012. Penyakit demam berdarah sampai kini belum ada solusi yang efektif. Belum ada obat yang spesifik untuk virus demam berdarah tersebut.
Pada Agustus 2020, World Mosquito Programme (WMP) Yogyakarta menyampaikan hasil penelitian yang menunjukan di wilayah yang menerapkan Wolbachia angka kejadian kasus demam berdarahnya mengalami penurunan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa di wilayah yang menerapkan Wolbachia, angka kejadian demam berdarahnya 77 persen lebih rendah dibandingkan wilayah yang tanpa Wolbachia.
Adi Utarini adalah lulusan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dan meraih gelar dokter pada 1989. Ia melanjutkan program Master of Science in Mother and Child Health, Institute of Child Health di University of London, UK (British Council awards) pada tahun 1994, kemudian menempuh program Master of Public Health di Umea University, Sweden (STINT awards) pada tahun 1998 dan Doctor of Philosophy, Umea University, Sweden (STINT and TDR awards) pada tahun 2002.
Pada tahun 2011 Adi Utarini tercatat pernah menjadi Anggota Tim Rekruitmen Direktur dan Ketua Komite Informasi Kesehatan Badan Mutu Pelayanan Kesehatan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Pada tahun 2012 ia dipercaya menjabat sebagai Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan kerjasama Fakultas Universitas Gadjah Mada.
Pada 2014 Adi Utarini memperoleh Tanda Kehormatan Satyalencana Karya Satya XX. Setahun kemudian, ia dipercaya menjabat sebagai Anggota Dewan Riset Nasional Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia dan menjabat hingga tahun 2017.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.
Leave a Reply