Yesaya Galatia Maranatha, Bukti Lulusan D4 Bisa S2 ke Belanda dengan Beasiswa

Lulusan D4 Politeknik Negeri Malang (Polinema), Yesaya Galatia Maranatha
Lulusan D4 Politeknik Negeri Malang (Polinema), Yesaya Galatia Maranatha (KalderaNews/Dok. Pribadi)
Sharing for Empowerment

JAKARTA KalderaNews.com – Saat sesi networking Virtual Pre-departure Briefing 2021 yang diselenggrakan oleh Nuffic Neso Indonesia pada Sabtu 7 Agustus 2021, beragam cerita terkumpul dari para mahasiswa yang sangat bersemangat untuk berangkat ke negeri kincir angin tersebut, salah satunya dari Yesaya Galatia Maranatha.

Lulusan D4 Politeknik Negeri Malang (Polinema) ini selalu punya mimpi untuk bisa melanjutkan studi di luar negeri, khususnya Belanda. Ketika lulus dari Polinema, banyak dari temannya sudah fokus mencari kerja ke berbagai macam instansi, sedangkan Yesaya sendiri fokus persiapan untuk mendaftar ke universitas di Belanda.

“Rupanya tidak sedikit orang di sekitar yang mengatakan, Lah, emang bisa lulusan D4 langsung S2? Kayaknya sulit deh,” ujar Yesaya.

BACA JUGA:

Beberapa waktu setelah mendapatkan informasi dari presentasi Nuffic Neso dan juga pameran Pendidikan EHEF, Yesaya akhirnya mendaftar ke University of Twente dan Maastricht University, dengan pertimbangan metode pengajaran, jurusan yang ditawarkan, serta kualitas Pendidikan.

Di bulan Desember tahun 2019, Yesaya mendapatkan surat penerimaan (Letter of Acceptance) dari University of Twente. Yesaya pun mencoba mendaftar beberapa beasiswa baik yang ditawarkan oleh kampus maupun beasiswa StuNed. Saat gagal mendapatkan beasiswa, Yesaya kembali lagi mendengar ucapan seperti “Sulit memang buat lulusan politeknik untuk bersaing dengan lulusan universitas, terutama di pendaftaran beasiswa”.

Meski demikian, Yesaya tidak putus asa dan makin bersemangat. Ia yakin bahwa semua anak di Indonesia berkesempatan untuk kuliah di luar negeri khususnya Belanda.

Yesaya pun memutuskan untuk mencari pekerjaan setelah menerima kenyataan belum bisa berangkat tahun 2020. Di awal tahun 2021 ini Yesaya kembali mencoba beasiswa-beasiswa yang ditawarkan oleh universitas, pemerintah serta StuNed.

Yesaya percaya berkat Tuhan, restu orang tua dan persiapan yang lebih baik lah yang akhirnya manakdirkan Yesaya menerima beasiswa dari University of Twente yaitu potongan uang kuliah sebesar 50%.

Belum selesai mendapat kabar gembira dari Universitas Twente, Yesaya mendapat kabar lagi bahwa ia juga mendapat beasiswa Holland Scholarship. Akhirnya dengan kedua beasiswa itulah Yesaya bisa mewujudkan impiannya.

Cerita mengenai kegigihan ini juga diungkapkan oleh Pranandya Wijayanti, lulusan teknik lingkungan ITB dan sudah memiliki pengalaman kerja selama 7 tahun. Pranandya lulus dari ITB tahun 2014 dan mulai aktif mencari beasiswa sejak tahun 2017.

Karena selalu mendapat penolakan dari program-program beasiswa yang sering terdengar seperti LPDP, STUNED, dll, akhirnya Pranandya mencoba peruntungan dengan mendaftar semua beasiswa yang buka. Di hari terakhir bulan April, Pranandya membaca info dari akun Instagram Nuffic Neso tentang kesempatan beasiswa dari Orange Tulip Scholarship, Holland Scholarship dan University of Twente Scholarship (UTS).

Sempat panik karena deadline tinggal 1 hari, ternyata setelah dicek persyaratannya tidak rumit, hanya butuh motivation letter dan mengisi form berapa kebutuhan biaya dan apakah mau beasiswa full atau half. Karena sering ditolak oleh pengelola beasiswa, Pranandya jadi terbiasa membuat motivation letter, “jadi tinggal poles-poles sedikit lalu diupload untuk ketiga scholarship tersebut,” ujarnya.

Lulusan Teknik Lingkungan ITB, Pranandya Wijayanti
Lulusan Teknik Lingkungan ITB, Pranandya Wijayanti (KalderaNews/Dok. Pribadi)

Pada awal Juni, Pranandya mendapatkan pengumuman bahwa ia mendapatkan UTS dan bahkan mendapat beasiswa penuh (bebas biaya kuliah, tunjangan biaya hidup, visa dan asuransi) jadi Pranandya tinggal membeli tiket saja.

Pesan Pranandya, “jangan cepat menyerah ketika kita ditolak berkali-kali dan jangan hanya fokus di beasiswa-beasiswa yang sudah well-known, harus sering-sering cek website kampus juga scholarship apa saja yang ditawarkan.”

Koordinator Promosi Pendidikan Nufffic Neso, Inty Dienasari, memungkasi kegigihan adalah salah satu faktor yang dapat mewujudkan impian dan cita-cita. Tidak mudah putus asa dan yakin bahwa semua hal yang kita lakukan pasti ada balasannya.

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*