Selamat, 10 Mahasiswa Indonesia Menerima Beasiswa S2 Dikti-LPDP-StuNed 2021

Duta Besar Belanda untuk Indonesia Lambert Grijns
Duta Besar Belanda untuk Indonesia, Lambert Grijns (KalderaNews/JS de Britto)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), dan Nuffic Neso Indonesia telah memilih 10 warga negara Indonesia terbaik untuk menempuh studi S2 di Belanda. Mereka adalah penerima beasiswa Dikti-LPDP-StuNed Joint Scholarship Programme.

Beasiswa Dikti-LPDP-StuNed merupakan beasiswa penuh yang didanai pemerintah Indonesia dan pemerintah Kerajaan Belanda melalui kerja sama pendanaan (co-funding) dan pengelolaan program.

BACA JUGA:

Awarding Ceremony digelar secara daring pada Kamis, 5 Agustus 2021. Acara dihadiri Dirjen Dikti, Prof. Nizam, Duta Besar Kerajaan Belanda untuk Indonesia, Lambert Grijns, Direktur Utama LPDP, Andin Hadiyanto, Direktur Nuffic Neso Indonesia, Peter Van Tuijl, dan Direktur Beasiswa LPDP, Dwi Larso.

Beasiswa ini lahir dari kesamaan pandangan bahwa program beasiswa unggulan harus memiliki dampak dan kemanfaatan, tak hanya bagi penerima beasiswa, tetapi juga bagi organisasi tempat ia berkarya, lingkungan sosial, serta negara dan bangsa.

Direktur Nuffic Neso Indonesia, Peter Van Tuijl mengatakan, “Saya sangat senang dengan kerjasama Indonesia-Belanda dalam bidang ilmu pengetahuan dan pendidikan ini. Dan ini sebuah kolaborasi yang sangat baik. Selamat bagi penerima beasiswa ini.”

Dirjen Dikti, Prof. Nizam mengatakan, “Sebagai pioneer kerjasama pertama antara pemerintah Indonesia dan luar negeri dalam bidang beasiswa para pelajar Indonesia ke luar negeri, program beasiswa ini diharapkan akan mendorong kerjasama lainnya antara pemerintah Indonesia dengan negara-negara lain dalam bidang pengelolaan dan pemberian beasiswa untuk studi di luar negeri.”

Sementara, Duta Besar Kerajaan Belanda untuk Indonesia, Lambert Grijns menekankan bahwa kerjasama ini sangat strategis dalam konteks kerjasama bilateral antara Indonesia Belanda.

“Kerjasama ini dilandasi satu kepentingan bersama yang tergambarkan dari bidang prioritas beasiswa ini yang merupakan bidang-bidang prioritas pembangunan Indonesia dan keunggulan keilmuan yang dimiliki oleh perguruan tinggi di Belanda,” ucap Lambert Grijns.

Bidang-bidang tersebut antara lain pengelolaan dan teknologi air, kewirausahan berkelanjutan dan ekonomi sirkular yang berfokus pada perikanan dan kelautan, serta teknologi perikanan dan kelautan.

Diharapkan para penerima beasiswa dapat segera kembali ke Indoneia setelah menyelesaikan studi dan mengimplementasikan hasil studinya di Tanah Air. Dengan latar belakang studi dan pekerjaan yang berbeda, dampak yang dihasilkan tentu akan lebih luas.

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu!




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*