JAKARTA, KalderaNews.com – Swiss German University (SGU) tahun ini menjadi tuan rumah pelaksanaan IC-FANRES 2021. International Conference FANRES merupakan konferensi tahunan yang telah diselenggarakan sejak tahun 2015 yang dimulai di Jember dengan tuan rumah Universitas Jember kala itu.
IC-FANRES, kependekan dar International Conference Food, Agriculture, and Natural Resources, merupakan konferensi internasional tentang pangan, pertanian, dan sumber daya alam yang diikuti oleh banyak negara.
BACA JUGA:
- Pandemi Berlanjut, Kemendikbud Ristek Memberi Bantuan Kuota dan Uang Kuliah
- Mau Dapat Bantuan Uang Kuliah Tunggal (UKT) Rp 2,4 Juta? Begini Caranya
- Yes! Kuota Gratis dari Kemendikbud Ristek Ada Lagi, Ini Daftar Gim dan Medsos yang Tidak Dapat Diakses
Dalam IC-FANRES tahun 2015 deklarasi FANRES International Network dilakukan oleh 42 pemimpin institusi dari Indonesia, Korea, Jepang, Thailand, Malaysia, dan Jerman yang bertujuan memperkuat pangan dan sumber daya alam, teknologi, dan kebijakan pertanian berkelanjutan.
Pada IC-FANRES keenam, selain menghadirkan perwakilan dari Kementerian Pertanian dan BRIN sebagai keynote speaker, juga menghadirkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Dr. H. Sandiaga Salahuddin Uno, BBA, MBA. Mas Menteri, sapaan akrab Sandiaga Salauhddin Uno, mengungkapkan bahwa pandemi merupakan titik akselerasi ekonomi kreatif.
“Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sedang menggagas program yang bernama Spice Up The World. Program ini tidak hanya bertujuan untuk menghidupkan kembali sektor ekonomi, tetapi juga kembali mengenalkan tradisi Indonesia di kancah internasional,” papar Menteri yang pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta ini dalam paparan pembukaan IC-FANRES 2021.
Sandiaga Uno juga menambahkan, “Target program yang berfokus pada the four–ize: customize, localize, personalize, and smaller in size ini justru diperkuat kepentingannya dengan berlangsungnya pandemi Covid-19.”
Pernyataan senada juga disampaikan oleh Ketua Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia (PATPI), Professor Umar Santoso, “Pandemi adalah saatnya Indonesia justru bisa menunjukkan potensi pangan dan agroindustri lokal.”
Prof. Umar juga menyebutkan bahwa teknologi pangan memiliki peranan penting untuk memperkuat pangan dan pertanian Indonesia di masa pandemi. Penguatan teknologi pangan masa pandemic tidak hanya diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pangan lokal, tapi akan jadi modal untuk Indonesia merambah pasar global.”
Riset mengenai pangan untuk kesehatan dan berbagai negara digelar dalam pesta akademik the Internasional Conferensi of Food Agriculture and Natural Resources 2021 pada 4-5 Agustus 2021 yang diselenggarakan oleh Swiss German University bersama FANRES International Network.
Selain dihadiri oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, pertemuan ilmiah ini juga dihadiri oleh Deputi Pengembangan Riset dan Pengembangan BRIN, Prof. Dr. Ismunandar, Ph.D serta Kepala Badan Ketahanan Panan Dr.Ir. Agung Hendriadi, M.Eng.
IC-FANRES 2021 ini bertujuan untuk menjadi wadah dan forum diskusi mengenai pengembangan dan inovasi terkini di bidang pangan dan sumber daya alam dalam pemberdayaan pertanian lokal untuk pasar global di masa pandemi.
Dalam sambutannya Rektor SGU, Dr. rer.nat Filiana Santoso mengungkapkan bahwa Swiss German University berfokus pada penelitian yang memiliki dampak luas ke masyaraat. SGU mendorong dosen dan mahasiswa untuk berkolaborasi bukan hanya di level nasional tetapi juga dengan mitra internasional untuk menghasilkan karya inovatif yang mendorong berkembangnya produk berbasis bahan lokal, untuk pemberdayaan masyarakat dalam situasi pandemi ini.
Terdapat 15 pembicara internasional dari Jepang, Jerman, Amerika Serikat, Thailand, Malaysia, Indonesia, dan juga Diaspora Indonesia membawakan presentasi mengenai inovasi mengenai pangan dan sumber daya alam dalam kegiatan IC-FANRES 2021 ini.
Acara ini mendapat dukungan dari Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia dan Perhimpunan Penggiat Pangan Fungsional dan Nutrasetikal Indonesia dan disponsori oleh PT. Sewu Segar Primatama (Re.Juve), PT. Deltomed Laboratoried, dan PT. Kaltim Methanol Industri.
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu
Leave a Reply