MALANG, KalderaNews.com – Elfi Anis Saati tahun ini meraih penghargaan Dosen Inovatif Terpuji dari Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LL Dikti) Wilayah VII. Penghargaan ini diserahkan pada Rabu, 18 Agustus 2021 di Kampus Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Elfi dikenal sebagai dosen di UMM pemilik 12 paten bidang pangan dan gizi. Selama ini, ia dikenal sebagai dosen yang senantiasa berinovasi. Ia konsen dalam pengembangan teknologi gizi dan pangan. Ia seringkali dinobatkan sebagai penyaji terbaik, mendapat rentetan penghargaan seperti Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia (PATPI) Award yang ia peroleh beberapa waktu lalu.
Dinobatkan sebagai peraih penghargaan dosen inovatif, Elfi mengaku tidak tahu jika ada penilaian dan penghargaan seperti ini. Namun ia tahu betul bahwa ada pantauan dan penilaian yang mencakup berbagai aspek tiap enam bulan. Elfi berpendapat, dosen jangan hanya hanya berhenti pada penelitian, Inovasi juga harus bisa memberikan manfaat ke berbagai pihak utamanya masyarakat.
BACA JUGA:
- Wow Keren! Prodi Ikom UMM Dapat Sertifikasi AUN QA
- Alfath Promosikan Perdamaian Melalui Musik di Summer Camp 2021
- Mobil KaCa UMM Hibur Anak-Anak Korban Gempa Malang
“Ini menjadi kado kemerdekaan bagi saya dan juga bagi kampus tempat saya mengajar di UMM,” tuturnya.
Beberapa paten yang dimiliki Elfi, di antaranya adalah pewarna alami dari bunga mawar, pewarna alami berbahan rumput laut, hingga sari minuman antioksidan dari bunga mawar. Untuk paten minuman antioksida ini, Elfi juga telah berhasil mendapatkan merek, izin Produksi Industri Rumah Tangga (PIRT), serta sertifikasi halal. Saat ini, ia sudah memproduksi dan memasarkan minuman ini ke berbagai daerah.
Saat ini, Elfi tengah mengembangkan “beras analog balita”. Penelitian ini akan bermanfaat nantinya bagi penanggulangan fenomena stunting pada balita. Menurutnya, hal itu dapat terjadi karena kurangnya gizi yang terkandung dalam beras, khususnya protein dan mineral.
“Penelitian ini untuk menemukan solusi dari fenomena stunting yang hingga kini menjadi persoalan di berbagai daerah di Indonesia. Menurut saya, salah satu solusinya adalah dengan menghasilkan produk makanan yang bergizi namun murah dan mudah dijangkau,” pungkas Elfi.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu
Leave a Reply