2 Tip Mengasuh Anak Usia Dini Saat Work From Home (WFH)

Pendampingan pendidik dan psikolog Cikal bagi anak dengan kebutuhan khusus telah dimulai sejak usia dini di Rumah Main Cikal
Pendampingan pendidik dan psikolog Cikal bagi anak dengan kebutuhan khusus telah dimulai sejak usia dini di Rumah Main Cikal (KalderaNews/Dok. Sekolah Cikal)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Pendidik PAUD Rumah Main Cikal, Sheira Shafira mengakui ada tantangan tersendiri saat orangtua menjalani Work From Home (WFH), tapi pada saat yang bersamaan ada anak usia dini di rumah. Bukan rahasia lagi, anak ingin mendapatkan perhatian dan pendampingan lebih dari orangtuanya, karena dalam benak pikirannya mumpung orangtua sedang di rumah.

Ia berpandangan anak merasa orangtua berada di sisi mereka sehingga dapat diajak bermain. Padahal, kondisi tersebut bermakna sebaliknya.

“Meskipun fisik dari orang tua dengan anak usia dini di rumah, mereka harus tetap bekerja,” tandas pendidik yang akrab disapa Tante Sheira ini.

BACA JUGA:

Ia pun memberikan rekomendasi pola asuh anak usia dini yang tepat selama orang tua bekerja dari rumah selama masih pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM)

1). Buat Kesepakatan Bersama

Orang tua perlu memperkenalkan anak tentang rutinitas sebagaimana sekolah. Salah satu caranya adalah misalnya membuat kesepakatan bersama antara guru dan murid, anak dan orang tua.

Ia pun menambahkan bahwa kesepakatan bersama merupakan cara menumbuhkan pengertian pada anak akan rutinitas yang dihadapinya di rumah saat orang tua sedang bekerja.

“Kesepakatan bersama artinya dilakukan antara dua pihak, baik orang tua dengan anak, dan dapat dilakukan untuk menumbuhkan pengertian pada anak mengenai siapa yang akan memenuhi kebutuhan atau bermain anak selama orang tua bekerja, misalnya nenek atau pengasuh.” tutur Sheira.

Pengertian dan kesepakatan ini dikatakan penting oleh Tante Sheira untuk menjadi salah satu cara membangun komunikasi dan pemahaman kondisinya, serta meregulasi emosi anak dengan cara menampilkan visualisasi gambar yang memperhatikan kondisi fase tumbuh kembang anak.

2). Bangun Pola Komunikasi Efektif

Selain kesepakatan bersama, Sheira pun menambahkan bahwa membangun pola komunikasi yang efektif dengan anak dan pasangan adalah kunci lain dari pola pengasuhan saat bekerja dari rumah yang dapat mendorong anak belajar menyerap informasi dan memahami perasaan anak.

“Hal lain yang juga paling penting adalah komunikasi, baik komunikasi orang tua dengan anak, atau dengan pasangan. Melalui komunikasi yang baik pada anak, anak pun dapat menyerap informasi lebih baik.”

Menurutnya, membangun pola komunikasi efektif dengan anak dan pasangan pun dilakukan untuk menghindari konflik yang disebabkan oleh komunikasi yang tidak berjalan baik.

“Pembagian peran dalam komunikasi parenting orang tua di rumah itu penting sekali, artinya tidak membebankan satu pasangan, ayah saja atau ibu saja. Apabila orang tua tertekan, dan stres berarti ada pembagian peran atau komunikasi yang tidak berjalan.

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*