Pemkot dan Komunitas Tionghoa Semarang akan Fasilitasi Sekolah Gratis untuk Yatim Piatu Korban Pandemi

Wali kota Hendrar Prihadi Menyapa Salah Seorang Anak yang Ditinggalkan Orang Tuanya Karena Covid-19 dalam acara penyerahan bantuan di Kel bendungan Gajahmungkur Semarang Jawa Tengah
Wali kota Hendrar Prihadi Menyapa Salah Seorang Anak yang Ditinggalkan Orang Tuanya Karena Covid-19 dalam acara penyerahan bantuan di Kel bendungan Gajahmungkur Semarang Jawa Tengah (KalderaNews.com/ Humas Pemkot Semarang)
Sharing for Empowerment

SEMARANG, KalderaNews.com – Selama pandemi ini, tercatat ada 407 di Kota Semarang yang menjadi yatim piatu karena kedua orang tuanya meninggal karena Covid-19. Situasi ini mendorong Pemerintah Kota Semarang, Jawa Tengah bersama Yayasan Kesehatan Telogorejo dan Komunitas Tionghoa Semarang memberikan bantuan berupa sembako dan uang kepada anak-anak yatim piatu yang kehilangan orang tuanya karena Covid-19.

Walikota Semarang, Hendrar Prihadi memberikan bantuan ini kepada anak-anak yatim korban pandemi. Penyerahan bantuan ini juga dihadiri Koordinator Komunitas Tionghoa Semarang Harjanto Halim, dr Koesbintoro Singgih dari Yayasan Kesehatan Telogorejo, Yoga Pangemanan dari PORINTI dan Gianto dari PERKIT (Persatuan Pengusaha Tionghoa) Semarang.

“Hari ini kita bersama-sama membantu anak yatim piatu dikarenakan covid. Total ada 407 anak yatim piatu, dari Komunitas Tionghoa dan Telogorejo membantu 200 anak. Pemerintah memberikan bantuan sembako dan akan membantu anak-anak SD dan SMP yang sekolah di swasta pindah di negeri, tapi kalau masih mau di swasta bisa dibantu dengan beasiswa”, pesan Hendi Jumat 13 Agustus 2021.

BACA JUGA:

Nantinya, anak-anak ini akan dibantu dalam pendidikannya. Dalam hal ini, Pemkot dan Komunitas Tionghoa Semarang akan bekerja sama untuk menyediakan biaya pendidikan bagi mereka. Hendi juga meminta agar anak-anak tetap semangat melanjutkan sekolah.

“Kalau ada kesulitan silahkan datang pada saya. Yang sekolah swasta pingin pindah SD atau SMP Negeri agar gratis akan saya bantu. Saya harap jangan ada yang putus sekolah,” tegas Hendi.

Sementara Harjanto mengatakan, dirinya bersama teman-teman akan siap membantu apabila ada anak yang mengalami kesulitan dalam biaya pendidikan. Ia juga berpesan agar jangan sampai ada yang putus sekolah.

“Mereka adalah generasi penerus bangsa dan solidaritas ini sangat pas menjelang Hari Kemerdekaan”, pungkas Harjanto.

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*