Belanjadesa, Start Up Buatan Mahasiswa UMY untuk Membantu UMKM di Bantul

Produk UMKM di Bangunjiwo Kasihan Bantul
Ilustrasi; Produk UMKM di Bangunjiwo Kasihan Bantul. (KalderaNews.com/Ist.)
Sharing for Empowerment

YOGYAKARTA, KalderaNews.com – Akses ke dalam market place sangat penting bagi para usahawan skala kecil dan menengah. Merespon kebutuhan ini, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) membantu UMKM di Bangunjiwo mewujudkan market place bagi produk mereka dalam website belanjadesa.id.

Pembuatan website ini berawal dari berkurangnya pemasukan UMKM di tengah Pandemi Covid-19. Mahasiswa UMY merespon keresahan ini sebagai bagian dari pelaksanaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Pengabdian Kepada Masyarakat.

Gayung bersambut, mahasiswa UMY yang tergabung dalam program PKM lalu membuat start up yang mereka namai belanjadesa.id. Mahasiswa UMY lalu melakukan survei terhadap UMKM di Desa Bangunjiwo, Kasihan, Bantul.

BACA JUGA:

Survei ini mengumpulkan data mengenai produk dan harga jualnya. Selanjutnya, mahasiswa memasukkan data ini ke dalam belanjadesa.id dan menjadikan website ini sebagai layaknya market place bagi produk UMKM di Bangunjiwo.

“Kegiatan ini adalah melakukan survei langsung kepada para UMKM yang terdapat pada Desa Bangunjiwo untuk dimintai database dari produknya. Setelah memperoleh databasenya maka hal yang dilakukan selanjutnya adalah memasukan ke dalam website belanjadesa.id. Di dalam website inilah yang akan menjadi tempat terjadinya proses transaksi jual beli antara konsumen dan penjual melalui admin,” jelas Ahmad Syafiqurrohman, Ketua PKM UMY.

Ketika menjalankan PKM ini, mahasiwa UMY didampingi Sakir yang adalah dosen Ilmu Pemerintahan UMY. Syafiq menambahkan, tim PKM-PM berjuang melakukan survei langsung ke pihak UMKM. Karena kegiatan dijalankan selama pendemi, maka mahasiswa melakukannya dalam kondisi fit dan dengan protokol Kesehatan yang ketat.

PKM yang dilaksanakan mahasiswa ini merupakan bagian dari program Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Ditjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Republik Indonesia. Dalam hal ini, UMY terpilih menjadi kampusyang menjadi sasaran.

Kepala Lembaga Pengembangan Kemahasiswaan dan Alumni (LPKA) UMY, Oki Wijaya mengatakan, PKM dari kampusnya tidak saja memberi pengalaman berharga bagi mahasiswa, namun juga mendatangkan manfaat nyata bagi masyarakat sasarannya. Oki berharap, kerja sama antara kampusnya dan masyarakat dapat terus dikembangkan.

“Kami berharap agar pelaksanaan PKM membawa banyak kemanfaatan bagi pengembangan kreativitas mahasiswa di berbagai bidang,” ujar Oki.

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu!




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*