JAKARTA, KalderaNews.com – Umat Islam merayakan Idul Adha setiap tanggal 10 Dzulhijjah. Kata Idul Adha ini sendiri berasal dari bahasa Arab “id” dan “adha”, Id berarti ‘menengok’ atau ‘menjenguk’ atau ‘kembali’. Hal ini karena hari raya Idul Adha terus berulang setiap tahun.
Di Indonesia, Id kerap disamakan artinya dengan ‘ayyada’, yakni ‘berhari raya’. Sedangkan kata Adha bermakna ‘qurban’.
Lalu bagaimana awalnya perayaan ini? Perintah berqurban terkait dengan kisah Nabi Ibrahim dan putranya, Nabi Ismail. Nabi Ibrahim yang diperintahkan Allah untuk menyembelih Ismail. Inilah kisah ketulusan dan totalitas dalam berqurban.
BACA JUGA:
- 10 Ucapan Idul Adha Berbahasa Sunda, Pelipur Rindu Kampung Halaman dan Kawan Sebaya
- 18 Cara Lain Mengirimkan ‘Selamat Idul Adha’ dalam Bahasa Arab Lengkap dengan Artinya
- Ucapan Idul Adha Tahun Ini yang Pas Banget untuk Update Media Sosial
Ibrahim yang berusia lanjut serta Ismail anaknya yang terkasih di usianya yang menginjak remaja. Suatu hari, Nabi Ibrahim diperintahkan menyembelih anaknya Ismail. Perintah itu diterima Nabi Ibrahim dalam mimpinya. Gayung besambut, Nabi Ibrahim menerima mimpi itu sebagai bagian dari wahyu Allah.
Ketika terbangun, Ibrahim bersedih, setelah bertemu lagi dengan sang buah hati, dia harus mengorbankan anaknya. Namun, dalam kisah ini Allah hendak menguji sejauh mana ketaatan Nabi Ibrahim. Sebagai seorang hamba beriman Nabi Ibrahim taat dan mendatangi Nabi Ismail dan menceritakan apa yang dilihat dalam mimpinya.
Leave a Reply