JAKARTA, KalderaNews.com – Program digitalisasi sekolah sedang digarap Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), termasuk pengadaan laptop bagi pelajar. Mendikbudristek Nadiem Makarim mengatakan bakal membeli alat-alat Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) menggunakan anggaran Rp 17,42 triliun sampai 2024.
Laptop belum dibagi-bagi, tapi warganet sudah ramai membincangkannya. Kata kunci “32 GB” menjadi trending topic pada Jumat, 30 Juli 2021. Hal ini terkait rencana pemerintah memberikan laptop kepada sekolah untuk membantu proses pembelajaran jarak jauh (PJJ).
BACA JUGA:
- Anggaran Digitalisasi Sekolah 2021 Rp 3 Triliun, Setiap Sekolah Dapat 15 Laptop
- 7 Prioritas Mendikbud Tahun 2021, Dari Digitalisasi Sekolah Sampai Mengganti UN
- Komputer dan Laptop Cepat Lemot? Bisa Jadi Kebiasaanmu Ini Penyebabnya
Salah satu yang jadi sorotan netizen adalah kecilnya spesifikasi hard drive laptop, yakni 32 GB. Selain itu harga laptop yang konon dibanderol Rp 10 juta per unit itu jelas tak sesuai dengan spesifikasinya.
Menanggapi keriuhan itu, Kepala Biro Perencanaan Kemendikbud Ristek, M Samsuri, mengatakan harga satu unit laptop bukan Rp 10 juta. “Bukan Rp 10 juta. Harga tidak ditentukan Rp 10 juta. Sangat tergantung pengadaan di e-katalog-nya,” kata Samsuri.
Leave a Reply