![Universitas Muhammadiyah Malang UMM Universitas Muhammadiyah Malang UMM (KalderaNews/Ist)](https://www.kalderanews.com/wp-content/uploads/2021/01/Universitas-Muhammadiyah-Malang-UMM-640x381-640x381.jpg)
MALANG, KalderaNews.com – Kasus Covid-19 di Jawa Timur tergolong masih tinggi, termasuk di Kota Malang. Tercatat pada Rabu, 28 Juli 2021, data kasus baru menurut JHU CSSE Covid-19 adalah sebanyak 47.791. Hal ini membuat Pemkot Malang berinisiatif menggandeng perguruan tinggi yang ada di Malang untuk menjadi pusat konsultasi penanganan Covid-19.
Tidak hanya menjadi pendamping dalam ikut menangani masyarakat, setiap kampus yang nantinya bekerja sama akan membantu program pemerintah lainnya seperti vaksinasi.
BACA JUGA:
- Ganjar Pranowo Memanggil, Tagar #MahasiswaJateng Langsung Trending
- Darurat Covid-19, 119 Dokter Baru Lulusan Universitas Sultan Agung Semarang Langsung Diperbantukan di Rumah Sakit
- Netizen Menjerit Ingin Fokus UTBK, Ngaku Medali KSN SMA/MA Nggak Jamin Hal Ini
Sejauh ini sudah terdapat lima kampus yang bekerja sama dengan Pemerintah Kota Malang. Kelima perguruan tinggi yang telah melakukan MoU (Memorandum of Understanding) dengan Pemkot Malang antara lain Unisma (Universitas Islam Malang), UMM (Universitas Muhammadiyah Malang), UB (Universitas Brawijaya), UIN (Universitas Islam Negeri), dan Polkesma (Politeknik Kesehatan Malang).
Pemerintah Kota Malang akan meminta kampus-kampus tersebut masing-masing memgang satu kecamatan. Hal ini sesuai pernyataan Wali Kota Malang, Sutiaji, “Kami sudah berkomunikasi dengan kampus-kampus tersebut. Kami minta kerja samanya agar nantinya satu kampus pegang satu kecamatan.”
Leave a Reply