JAKARTA, KalderaNews.com – Olimpiade Tokyo 2021 baru saja dimulai. Kontingen Indonesi kali ini berkekuatan 28 atlet. Kontingen Indonesia terdiri dari 11 atlet bulutangkis, dua dari atletik, empat atlet panahan, satu menembak, dua rowing, lima angkat besi, dua renang dan satu atlet surfing dan satu atlet cadangan.
Meski telah banyak atlet Indonesia yang menyumbang prestasi di kancah olahraga terbesar sejagat ini, namun isu kesejahteraan mantan atlet masih menjadi persoalan. Tak jarang, mantan atlet yang sebelumnya menyumbang prestasi, justru hidup terlunta-lunta ketika sudah pensiun.
Maka, di kancah Olimpiade tahun ini, atlet berprestasi akan diberikan beasiswa dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Dengan ini, maka atlet berprestasi bukan hanya dapat pembiayaan selama menjalani Training Camp (TC) tetapi juga dapat meneruskan pendidikannya di luar negeri.
BACA JUGA:
- 2022, Indonesia Bakal Jadi Tuan Rumah Olimpiade Informatika Internasional
- Sekolah Wardaya Jenjang SMA: Sekolah Online dengan Kurikulum Nasional, Internasional dan Olimpiade, Penelitian, Profesional
- Kaum Rebahan, Kamu Harus Simak 4 Manfaat Olahraga Sore Buat Pelajar Ini!
Pernyataan ini disampaikan Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Chanda Bhakti. Kemenpora kini menggulirkan program untuk menyiapkan masa depan atlet berprestasi.
Dengan program ini, maka atlet berprestasi selain akan dikirim mengikuti pelatihan di luar negeri, mereka dapat menempuh pendidikan tinggi di negara itu. Sebagai contoh, atlet wushu yang berprestasi bisa menjalani pelatihan dan kuliah di Tiongkok.
Kemenpora menetapkan ada 14 caabang olahraga unggulan Indonesia. Ini berarti, atlet di cabang-cabang itu berpeluang memperoleh kesempatan belajar penuh ke luar negeri melalui beasiswa LPDP.
Chandra menjelaskan, pemberian fasilitas beasiswa ini, bertujuan untuk menyiapkan atlet berprestasi agar bisa menyongsong masa depan yang lebih baik. Dengan program ini, diharapkan tidak ada lagi atlet yang hidupnya susah setelah tidak lagi menjadi atlet.
“Kita akan dorong bahwa ada ujungnya setelah dia tidak jadi atlet. Dengan Pendidikan yang baik, atlet akan memiliki kemampuan lain untuk mendapatkan aktivitas pekerjaan,” pungkasnya.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu
Leave a Reply