Indra Rudiansyah, Mahasiswa Indonesia yang Ikut Serta Menciptakan Vaksin Astra Zeneca

Indra Rusdiansyah. (KalderaNews.com/Ist.)
Indra Rusdiansyah. (KalderaNews.com/Ist.)
Sharing for Empowerment

LONDON, KalderaNews.com – Pandemi Covid-19 telah memasuki babak baru saat ditemukanya vaksin. Salah satu vaksin yang banyak digunakan di seluruh dunia adalah Vaksin Asta Zeneca yang berasal dari Inggris. Vaksin ini sudah diakui keampuhannya di seluruh dunia dan telah mendapat pengakuan dari World Health Organization (WHO).

Namun masih siapa sangka, ada seorang mahasiswa Indonesia yang ikut terlibat di balik terciptanya Astra Zeneca. Adalah Indra Rudiansyah. Ia mahasiswa program doktoral di Universitas Oxford, Inggris.

Keikutsertaannya pada pengembangan vaksin ini terkuak dalam akun YouTube Deutsche Bank dengan judul The Oxford Vaccine: Meet the team Behind the Breakthrough.

“Saya dari Indonesia. Saya mahasiswa tahun ketiga di Jenner Institute,” katanya dalam video yang dipublikasikan sejak 15 Februari itu.

BACA JUGA:

Astra Zeneca dikembangkan oleh para ahli yang tergabung bersama tim Jenner Institute. Tim tersebut dipimpin Profesor Sarah Gilbert. Suatu hari, Indra mengetahui bahwa pemimpin proyek ini membuka kesempatan bagi siapa saja untuk bergabung. Ia pun tak melewatkan kesempatan ini. Indra Rudiansyah pun masuk ke tim untuk membantu uji klinis.

Indra bergabung bukan tanpa bekal. Sebelumnya, ia pernah terlibat dalam pengembangan vaksin rotavirus dan novel polio di Biofarma setelah lulus dari Institut Teknologi Bandung.

Indra bercerita, tim peneliti Astra Zeneca dituntut untuk selalu bekerja dengan cepat. Tim juga harus siap dengan perubahan rencana karena kondisi yang serba dinamis.

Proses pengembangan vaksin AstraZeneca pun terhitung sangat cepat. Proses ini berjalan dalam enam bulan sudah sampai menghasilkan data uji preklinis dan inisial data untuk safety, serta imunogenitas di manusia.

Indra adalah lulusan S1 Mikrobiologi dan S2 Bioteknologi ITB. Setelah penemuan Astra Zeneca ini, ia akan terus melanjutkan program doktoralnya di Oxford.

Saat ini, sekitar 600 juta dosis vaksin AstraZeneca telah beredar di 170 negara di seluruh dunia. Astra Zeneca dikenal dengan harganya yang paling murah namun memiliki efikasi atau kemanjuran cukup tinggi. Kemampuan vaksin ini untuk menangkal infeksi Covid-19 varian Delta hingga 92 persen.

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*