![Ekonom Universitas Pasundan Bandung, Acuviarta Kartabi. (KalderaNews.com/Ist.) Ekonom Universitas Pasundan Bandung, Acuviarta Kartabi. (KalderaNews.com/Ist.)](https://www.kalderanews.com/wp-content/uploads/2021/07/Ekonom-Universitas-Pasundan-Bandung-Acuviarta-Kartabi.-KalderaNews.com-Ist.-600x381.jpg)
BANDUNG, KalderaNews.com – Jika pemerintah memperpanjang masa PPKM Darurat Jawa-Bali sampai enam minggu, akan makin memperparah kondisi masyarakat. Lesunya pertumbuhan ekonomi sudah dirasakan sejak awal diterapkannya PPKM Darurat pada 3 Juli 2021 lalu.
Demikian disampaikan Pengamat Ekonomi Universitas Pasundan, Acuviarta Kartabi. Katanya, jika PPKM Darurat diperpanjang, maka tingkat konsumsi dan permintaan masyarakat berpotensi turun. Kondisi ini juga bakal memengaruhi lapangan kerja dan sektor usaha.
“Ini tentu berpengaruh pada penggunaan tenaga kerja dan kemampuan sektor usaha yang berkaitan dengan kewajiban keuangan, pembayaran kredit, dan sebagainya. Kian besarnya dampak penurunan ekonomi yang dirasakan masyarakat bergantung pada berapa lama masa perpanjangan PPKM Darurat,” ujar Acuviarta Kartabi.
BACA JUGA:
- Tim Universitas Pasundan Sapu Bersih Juara Gokart Seri 1 dan 2 Eshark Rok Cup 2021
- Universitas Pasundan Izinkan Kegiatan PLP Makasiswa FKIP di Kota Asal Masing-masing
- Ternyata, Inilah Universitas Swasta di Indonesia yang Populer di Facebook dan Twitter Versi UniRank 2021
Berdasarkan informasi yang ia peroleh dari asosiasi perusahaan dan pengusaha, beberapa perusahaan berencana melakukan PHK terhadap tenaga kerjanya.
“Jika ini sampai terjadi, saya kira sangat berbahaya bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat. Adanya penurunan jumlah tenaga kerja dan aktivitas di sektor perdagangan tidak hanya memengaruhi permintaan, tapi juga suplai,” katanya melanjutkan.
Leave a Reply