Jens Reisc Prihatin Perlindungan untuk Dana Pendidikan Anak Masih Minim

biaya pendidikan
Biaya pendidikan untuk anak harus direncanakan secara cermat.
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Pendapatan masyarakata sangat terpengaruh akibat pandemi yang telah berjalan memasuki tahun kedua dan belum tahu kapan akan berakhir ini.

Tidak sedikit sektor usaha yang harus berhenti bahkan tutup akibat virus Covid-19 ini.

Namun demikian, pendidikan tetap merupakan hal yang utama. Pemerintah tetap mengusahakan agar proses pembelajaran terus berjalan, meskipun situasi sedang kurang mendukung untuk dilakukan tatap muka secara langsung.

BACA JUGA:

President Director Prudential Indonesia, Jens Reisc mengakui sebanyak 74,7% masyarakat Indonesia memang masih menempatkan pendidikan sebagai prioritas pengeluaran utama, meski di tengah pandemi.

“Sayangnya hanya sedikit orang tua yang memiliki perencanaan finansial, terbukti dari survei lainnya yang memperlihatkan baru 25% masyarakat yang mempersiapkan perlindungan untuk dana pendidikan anak,” papar Jens dalam konferensi pers virtual, Kamis, 8 Juli 2021.

Jens menjelaskan untungnya inovasi terkini produk asuransi jiwa dapat membantu dan memastikan bahwa perjalanan panjang orang tua untuk memenuhi kebutuhan pendidikan tinggi anak-anak harus terus terlindungi secara optimal dari berbagai risiko.

Sementara itu, Managing Director for Customer Solustion and Delight Prudential Indonesia, Himawan Purnama, menambahkan tidak hanya menawarkan manfaat dana pendidikan yang dapat digunakan sebagai bekal untuk pendidikan tinggi, tetapi asuransi jiwa terbaru juga memberikan manfaat bebas kontribusi ketika orang tua meninggal dunia, menderita cacat total dan tetap atau kondisi kritis.

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan share pada saudara, sahabat dan teman-temanmu!




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*