YOGYAKARTA, KalderaNews.com – Fakultas Pertanian INSTIPER Yogyakarta mengembangkan platform edukasi digital bagi petani kelapa sawit di Indonesia. Aplikasi diberi nama Sawitkita. Aplikasi ini resmi diluncurkan Rabu, 7 Juli 2021.
Sawitkita merupakan aplikasi yang dibuat berkat kerja sama antara
INSTIPER dan Yayasan Kehati melalui program Strengthening Palm Oil Sustainability in Indonesia (SPOS) 2021). Aplikasi ini dapat diunduh gratis melalui aplikasi berbasis Android.
Koordinator Tim Sawitkita, Purwadi mengungkap, platform digital Sawitkita merupakan jawaban atas tantangan keterbatasan jangkauan metode penyuluhan konvensional. Ini juga sekaligus upaya menangkap peluang di era internet saat ini. Terlebih masa pandemi saat ini, komunikasi tatap muka sangat dibatasi.
BACA JUGA:
- Beasiswa UPT JPD Yogyakarta, Terbuka untuk Semua Siswa SD dan SMP
- Universitas `Aisyiyah Yogyakarta (Unisa) Kirim Relawan untuk Membantu RS dr. Sardjito
- Ciptakan Inovasi, Universitas Mercu Buana Yogyakarta Dampingi Pengrajin Kain Lurik
Melalui aplikasi ini memungkinkan terjadinya transfer pengetahuan secara terus-menerus tanpa dibatasi tempat dan waktu. Aplikasi Sawitkita yang merupakan hasil kerja sama Fakultas Pertanian INSTIPER Yogyakarta dan Yayasan Kehati merupakan bentuk upaya penguatan keberlanjutan usaha tani kelapa sawit.
Banyak petani yang telah memiliki akses internet, namun di sisi lain akses tersebut belum cukup berdampak positif terhadap peningkatan produktivitas kebun.
“Kebun yang dikelola petani secara mandiri masih berada di posisi terbawah dalam hal produktivitas dibandingkan kebun milik perusahaan swasta dan negara. Perkembangan teknologi informasi dalam bentuk internet memiliki peluang untuk dimanfaatkan sebagai media literasi digital bagi petani sawit,” lanjut Purwadi .
Sawitkita merupakan platform digital dalam bentuk aplikasi android yang menyediakan media belajar multimedia. Di dalamnya terdapat panduan belajar mengenai praktik budidaya kelapa sawit yang baik dan praktik budidaya kelapa sawit terbaik. Materi pembelajaran ini disampaikan dalam bentuk Learning Management System (LMS).
“Sawitkita menyiapkan sejumlah sistem yang dapat mempermudah petani mengelola aktivitas operasional kebun. Pelatihan praktis yang didapat misalnya seperti perhitungan pupuk, pemilihan teknik pengendalian organisme pengganggu tanaman, administrasi kebun dan kelompok,” lanjut Purwadi.
Terdapat 6 fitur yang bisa diakses oleh pengguna, yaitu LahanKita, BibitKita, OPTKita, FertiKita, PanenKita dan DanaKita. Menariknya, platform Sawitkita juga menyediakan layanan chatting yang memungkinkan petani berkonsultasi langsung dengan pakar dan praktisi perkebunan kelapa sawit maupun dengan petani lain terkait pemecahan masalah di perkebunan kelapa sawit yang disebut sebagai HelloPlanters.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.
Leave a Reply