Teliti Ketimpangan Mobilitas di Jakarta dan Kuala Lumpur, Isti Hidayati Raih Wierenga-Rengerink Prize 2020

Sharing for Empowerment

Kesimpulan studinya yakni praktik sosial dan konfigurasi spasial memengaruhi bagaimana ketimpangan mobilitas memanifestasikan dirinya di Jakarta dan Kuala Lumpur dalam bentuk marginalisasi pejalan kaki dan ketergantungan pada kendaraan pribadi.

Terinspirasi dari keprihatinan melihat kondisi transportasi

Sejak kuliah S1 di Universitas Gadjah Mada dan juga saat kuliah S2 di Universität Stuttgart, Jerman, Isti sudah tertarik pada isu transportasi dan kesetaraan. Isti prihatin melihat kondisi transportasi di Indonesia yang semakin bergantung pada kendaraan pribadi, apalagi di Jogja.

“Saya bandingkan ketika saya masih sekolah, saya banyak menggunakan transportasi umum. Saat ini, banyak siswa yang memilih diantar menggunakan kendaraan pribadi, menggunakan ojek online, fasilitas antar-jemput, atau membawa kendaraan sendiri. Padahal, saya merasa pengalaman naik angkutan umum itu menarik, bisa bertemu banyak orang dan melihat aktivitas orang lain,” terangnya.

Isti Hidayati menerima Wierenga-Rengerink Prize dari University of Groningen pada Kamis, 1 Juli 2021
Isti Hidayati menerima Wierenga-Rengerink Prize dari University of Groningen pada Kamis, 1 Juli 2021 (KalderaNews/Dok. Nuffic Neso)

Ia menambahkan kalau lagi suntuk, ketemu simbah-simbah yang selesai jualan di angkot dan cerita gimana hasil jualan hari ini, itu bisa bikin dirinya senang.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*