Yuk Lihat Fenomena Hujan Meteor Arietid, 7 Juni 2021, Begini Caranya

Hujan Meteor Lyrids
Hujan Meteor (KalderaNews/Ist)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, Kalderanews.com – Fenomena astronomi bakal terjadi bulan Juni 2021. Salah satunya puncak hujan meteor Arietid pada 7 Juni 2021.

Pantauan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), hujan meteor Arietid sebenarnya telah aktif sejak 14 Mei hingga 24 Juni 2021.

BACA JUGA:

Fenomena puncak hujan meteor ini bisa kamu amati dari wilayah Indonesia. Untuk waktu terbaik pengamatan hujan meteor biasanya dapat dilakukan pada saat dini hari.

Fenomena tersebut juga bisa diamati dengan mata telanjang, tanpa bantuan teleskop. Yang penting gelap serta tanpa polusi cahaya.

Hujan meteor Arietid merupakan hujan meteor yang titik radian atau titik awal kemunculan meteornya terletak di konstelasi Aries, atau dekat bintang Botein (Delta Arietis).

Puncak hujan meteor Arietid terjadi pada 7 Juni 2021 dengan intensitas 50 meteor per jam ketika di zenit. Untuk wilayah Indonesia, intensitasnya berkurang menjadi 19-20 meteor per jam.

Hujan meteor Arietid ini diduga berasal dari sisa debu asteorid Icarus dan komet periodik 96P/Machholz. Lapan menyebutkan, sumber utama hujan meteor itu masih belum dapat diketahui dengan pasti.

Hujan meteor merupakan meteor yang jatuh dan melewati permukaan bumi dalam jumlah yang banyak, sehingga terlihat seperti hujan. Hujan meteor dapat terjadi, lantaran meteorid atau batuan-batuan kecil di sekitar orbit Bumi memasuki atmosfer Bumi dengan kecepatan tinggi.

Fenomena meteor disebabkan meteorid yang terpengaruh gravitasi Bumi sehingga jatuh dan terbakar.

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan share pada saudara, sahabat dan teman-temanmu!




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*