YOGYAKARTA, KalderaNews.com– Pendidikan agama untuk mahasiswa perguruan tinggi menjadi materi yang penting untuk menanamkan identitas Pancasila bagi generasi muda Indonesia.
Demikian disampaikan Dirjen Bimas Katolik Yohanes Bayu Samudro saat berbicara dalam peluncuran buku Menjadi Saksi Keselamatan Pendidikan Agama Katolik untuk Perguruan Tinggi di Kompleks Penerbit Kanisius, Yogyakarta, Jumat, 11 Juni 2021.
Buku ini tercatat sebagai buku pegangan pertama bagi mahasiswa Katolik di Indonesia. Bayu berharap, setelah mengambil kelas Pendidikan Agama Katolik dan menggunakan buku ini, mahasiswa dapat memahami dan mampu menjadi saksi keselamatan.
BACA JUGA:
- Universitas Sanata Dharma Bantu Lahirkan Universitas Katolik di Kalimantan Timur
- Cerry Marlencia, Terpilih Sebagai Mahasiswa Berprestasi Universitas Katolik Parahyangan 2021
- Menantikan Gebrakan Baru Dirjen Bimas Katolik Kemenag RI Yohanes Bayu Samodro MPd
“Arti keselamatan tidak hanya bebas dari dosa. Keselamatan menyangkut hal ikwal manusia, baik secara pribadi maupun dalam relasi dengan orang lain,” ujar Bayu.
Sebagai mahasiswa Katolik, Bayu berharap, mereka nantinya dapat menjadi kader-kader bangsa yang mampu mewartakan nilai-nilai Kristiani di tengah masyarakat.
Sementara itu, Uskup Tanjung Selor sekaligus Ketua Komisi Kateketik KWI, Mgr. Paulinus Yan Olla MSF memberi penegasan bahwa Pendidikan Agama Katolik di perguruan tinggi menjadi penting, mengingat banyak orang berpendidikan tinggi, namun mereka justru tidak paham dengan imannya.
“Di Amerika, yang mana penduduknya berpendidikan tinggi, tapi tidak memiliki pengetahuan yang memadai tentang agama Katolik,” ujarnya.
Mgr. Paulinus berharap, buku ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa Katolik agar kian mengenal imannya dan mempertanggungjawabkan iman di tengah masyarakat.
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.
Leave a Reply