JAKARTA, KalderaNews.com – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) sebagai salah satu institusi dalam konsorsium surveilans genom SARS-CoV-2 telah menerima sampel klinis pasien Covid-19, termasuk dari Karawang, Jawa Barat. Sampel klinis itu untuk analisis whole genome sequencing (WGS).
Total sampel Covid-19 yang diterima Tim Riset WGS LIPI berjumlah 104 sampel. Hasilnya, dari 61 sampel telah berhasil diidentifikasi sampai 21 Juni 2021, 44 di antaranya merupakan varian Delta.
BACA JUGA:
- Kepala LIPI: Produktifitas Riset Indonesia Masih Rendah
- LIPI Beri Solusi Daur Ulang Limbah Masker Sekali Pakai, Begini Caranya
- LIPI: Penguatan Sistem Kesehatan Nasional Kunci Hadapi Bencana Kesehatan
Peneliti Pusat Penelitian Biologi LIPI, Anik Budhi Dharmayanthi menyampaikan, “Sementara ini kami baru mengidentifikasi sebanyak 61 sampel, sisanya masih dalam proses sekuensing dan diharapkan akan selesai dalam beberapa minggu ke depan. Dua jenis variant of concern (VOC) telah berhasil diidentifikasi, yaitu B.1617.2 atau varian Delta sebanyak 44 sampel dan B.1.1.7 atau variant Alpha sebanyak 3 sampel.”
Hasil tersebut pun sudah dimasukkan dalam GISAID (Global initiative on sharing all influenza data).
Identifikasi varian Delta ini menjadi yang pertama ditemukan di Jawa Barat, namun hal tersebut tidak serta merta mengimplikasikan bahwa varian ini baru saja muncul di daerah ini.
“Proporsi kemunculan varian Delta memang cukup besar dari sampel yang sudah dianalisa genomnya, yaitu sekitar 72% dari 61 sampel. Namun, perlu hati-hati juga menginterpretasikan, karena belum tentu sebanyak itu pula proporsi di lapangan terkait varian yang beredar,” terang Anggia Prasetyoputri, Peneliti dari Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI.
Anggia menjelaskan, awal mula kemunculan varian Delta di Jawa Barat belum dapat dipastikan, sehingga diperlukan pemantauan terhadap pasien, penelusuran kontak, dan investigasi kasus lebih mendalam.
Virus korona varian Delta atau SARS-CoV.2 B.1.617.2 merupakan mutasi dari virus Covid-19 yang selama ini mewabah (SARS-CoV.2 B.1.617). Virus ini pertama kali terdeteksi di India pada akhir 2020, dan resmi dinamakan varian Delta oleh World Health Organization (WHO) pada 31 Mei 2021, serta dikategorikan sebagai Variant of Concern (VOC).
“Saat ini ada empat VOC, yaitu Alpha (B.1.1.7), Beta (B.1.351), Gamma (P.1) dan yang terbaru adalah Delta (B.1.617.2),” ungkap Sugiyono Saputra, peneliti Pusat Penelitian Biologi LIPI, yang juga Ketua Tim Riset Whole Genome Sequencing (WGS) LIPI.
Sugiyono menyebutkan, varian Delta yang termasuk dalam VOC ini memiliki tingkat infeksi yang cenderung lebih tinggi.
“Variant of concern (VOC) merupakan bagian dari variant of interest (VOI) yang melalui penilaian komparatif, mampu menyebabkan peningkatan penularan (transmisi), peningkatan virulensi atau gejala klinis, atau dapat menurunkan efektivitas dalam upaya penanggulangan seperti vaksin dan terapi,” katanya.
Pelaksana Harian Kepala LIPI Agus Haryono menegaskan, “Masyarakat harus terus menjalankan protokol kesehatan secara lebih ketat dengan memakai masker dua lapis, menjaga jarak, rajin mencuci tangan, menjauhi kerumunan, dan keluar rumah untuk urusan yang penting saja.”
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu!
Leave a Reply