10 Manfaat Donor Darah, Aktivitas Kemanusiaan yang Diperingati Setiap 14 Juni

Ilustrasi: Golongan darah. (KalderaNews.com/Ist.)
Ilustrasi: Golongan darah. (KalderaNews.com/Ist.)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Hari Donor Darah Sedunia yang diperingati setiap tanggal 14 Juni memang tidak banyak diketahui orang. Meskipun demikian, semua orang tahu bahwa donor darah merupakan tindakan mulia yang dapat menyelamatkan jiwa sesama.

Penetapan Hari Donor Darah Sedunia ini dilakukan oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) pada tahun 2000. Tema peringatan Hari Donor Darah Sedunia tahun ini adalah “Give blood and keep the world beating”.

BACA JUGA:

Berdasarkan tema peringatan Hari Donor Darah Sedunia tahun ini, donor darah menjadi pengingat juga bahwa donor darah memberi manfaat tersendiri bagi pelakunya. Inilah manfaat donor darah bagi tubuh

Meningkatkan produksi sel darah

Saat donor darah, sel darah akan berkurang, tetapi sumsum tulang belakang akan segera memproduksi sel darah merah baru untuk menggantikan yang hilang ini. proses produksi ini akan membutuhkan waktu beberapa minggu. Proses donor darah diperlukan tubuh sebagai stimulasi pembentukan darah baru yang segar.

Menjadi deteksi penyakit serius

Proses donor darah terdapat beberapa prosedur. Salah satunya adalah deteksi HIV, sifilis, hepatitis B, hepatitis C, dan malaria. Prosedur ini penting dilakukan untuk mengantisipasi adanya penularan penyakit melalui transfusi darah. Di lain pihak, hal ini menjadi reminder bagi pendonor untuk memperhatikan kesehatannya sendiri.

Menurunkan risiko kanker

Donor darah dapat mengurangi zat besi yang berlebih dalam tubuh. Kadar zat besi dalam tubuh yang berlebih dianggap menjadi salah satu penyebab meningkatkan radikal bebas dalam tubuh. Radikal bebas dalam tubuh ini dapat menjadi faktor risiko terjadinya kanker.

Menjaga kesehatan jantung

Donor darah yang teratur dapat membantu mengurangi risiko terkena penyakit jantung. Donor darah dapat membantu menurunkan kekentalan darah. Darah yang kental akan membuat gesekan di antara darah dan pembuluh darah. Gesekan yang terjadi dapat merusak sel-sel dinding pembuluh darah dan meningkatkan risiko terjadinya sumbatan di pembuluh darah.

Menurunkan kolesterol

Sama seperti kekentalan darah yang turun karena donor darah, demikian juga dengan kolesterol. Kolesterol yang meningkat dapat membuat sumbatan di peredaran darah.

Panjang umur dan mencegah penuaan dini

Donor darah yang dilakukan secara teratur akan membuat kulit beregenasi secara sempurna. Kadar zat besi yang berlebih dapat meningkatkan radikal bebas dalam tubuh. Radikal bebas merupakan salah satu penyebab penuaan dini.

Merawat organ hati

Tingginya zat besi juga dapat mengakibatkan gangguan kesehatan pada organ hati. Zat besi yang berlebih dapat memicu beberapa penyakit salah satunya adalah hepatitis C.

Mempercepat penyembuhan luka

Tubuh akan melakukan penyesuaian terhadap sel darah merah. Hal ini sama seperti ketika tubuh mengalami luka yang mengakibatkan pengurangan sel darah merah. Kondisi ini membuat penyembuhan luka terjadi lebih cepat.

Menurunkan berat badan

Saat donor darah, tubuh membakar kalori sebanyak 650 dalam mengeluarkan 450 ml darah. Namun, ini bukan cara yang baik untuk melakukan penurunan berat badan. Pola hidup sehat dengan menjaga asupan makanan dan olahraga merupakan pilihan terbaik.

Membuat pikiran lebih bahagia

Donor darah merupakan aktivitas mulia yang dapat menyelamatkan jiwa seseorang. Menolong sesama akan membuat pikiran kita lebih bahagia.

Sepuluh manfaat donor darah tersebut dapat dijadikan motivasi yang kuat agar kita makin rajin melakukan donor darah. Namun, kita harus tetap memerhatikan kondisi kesehatan dan syarat lain.

Donor darah dapat dilakukan secara rutin untuk pria sebanyak 3 bulan sekali sedangkan perempuan dapat melakukan setiap empat bulan sekali.

Tidak semua orang diizinkan melakukan donor darah. Kondisi kesehatan yang tidak diperbolehkan untuk melakukan donor darah: diabetes, kanker, epilepsi atau sering kejang, penyakit menular seperti sifilis, hepatitis B atau C hingga HIV, gangguan darah seperti hemophilia, pecandu narkoba atau minuman keras.

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan share pada saudara, sahabat dan teman-temanmu!




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*