Inilah Syarat dan Manfaat Belajar di Luar Kelas Menurut Direktur SD Kemendikbud Ristek

Pesona kekayaan alam Desa Nglanggeran (KalderaNews/Ist)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Pandemi memberikan pengalaman baru bagi pelajar dan guru untuk melaksanakan pembelajaran di luar kelas, bahkan dari rumah. Hal ini memberikan paradigma baru bagi banyak orang bahwa belajar tidak selalu harus dilakukan di dalam kelas seperti yang telah dialami selama puluhan tahun, melainkan dapat dilakukan di luar kelas.

Hal ini seperti yang disampaikan oleh Sri Wahyuningsih, Direktur Sekolah Dasar Kemendikbud Ristek bahwa belajar tidak harus di dalam kelas.

BACA JUGA:

Guru dapat mengajak anak didiknya untuk bermain di luar kelarskarena pada prinsipnya bermain adalah belajar.

Seperti pernyataan Sri Wahyuningsih dalam laman Direktorat SD Kemendikbud Ristek, “Di masa pandemi Covid-19 ini guru dituntut memiliki kreativitas dan inovasi dalam pembelajaran sebagai upaya penguatan karakter generasi penerus bangsa.”

Menurut Sri Wahyuningsih, belajar di luar kelas sangat relevan dengan situasi saat ini karena virus Corona masih menjadi ancaman bagi setiap orang, termasuk kalangan anak. Metoda belajar di luar kelas dapat menjadi pilihan karena ini merupakan usaha untuk menghindarkan anak dari  learning loss.

Bermain sambil belajar di luar kelas merupakan salah satu inovasi yang dapat dilakukan untuk menghindarkan anak dari learning loss akibat pandemi yang telah memasuki tahun kedua ini. Belajar di luar kelas juga menurunkan  potensi penularan virus Corona.

Meskipun menurunkan potensi penularan virus Corona, syarat berikut harus tetap diterapkan dalam pelaksanaan belajar di luar kelas, yakni memakai masker selama proses pembelajaran, menjaga jarak tiap siswa dan guru, serta anak tetap diajarkan untuk mencuci tangan sebelum, selama, dan setelah kegiatan belajar.

Sri Wahyuningsih menambahkan manfaat dari belajar di luar kelas atau di ruang terbuka antara lain dapat menurunkan kekhawatiran orangtua tentang sirkulasi udara selama anak-anak belajar, anak-anak akan mendaot sinar matahari secara langsung, anak dapat bermain sambil belajar dengan menyenangkan, serta mendorong siswa semakin kreatif dan aktif belajar.

Salah satu contoh yang pernah dikunjungi oleh Direktur SD ini adalah Dyatmika School di Bali yang membangun kelas ruang terbuka di dekat kebun sekolah yang asri dan rindang. Kelas yang mereka bangun tidak dikelilingi tembok, kursi dan meja ditata rapi dan berjarak.

Sri Wahyuningsing menceritakan pengalaman kunjunganya ke sekolah tersebut, “Saya berdialog langsung dengan anak-anak yang belajara di kelas terbuka itu. Mereka senang belajara di sana. Bahkan selalu menunggu-nunggu jadwal belajara di sana, karena anak-anak telah bosan belajar di rumah terus.”

Banyak aktivitas belajar yang dilakukan seperti guru mengajak anak langsung keliling kebun dan belajar secara langsung tentang beragam tanaman, baik tanaman pangan, rempah, bunga, dan rumput hijau.

Tidak hanya di Bali, Sri Wahyuningasih, juga memberikan contoh praktik belajar di luar kelas juga ditemuinya saat berkunjung ke Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Suasana asri pegunungan dimanfaatkan oleh para guru untuk mengajak murid belajar di ruangan terbuka.

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan share pada saudara, sahabat dan teman-temanmu!




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*