![Ilustrasi: Hari Donor Darah Sedunia. (KalderaNews.com/Ist.) Ilustrasi: Hari Donor Darah Sedunia. (KalderaNews.com/Ist.)](/wp-content/uploads/2021/06/Ilustrasi-Hari-Donor-Darah-Sedunia.-KalderaNews.com-Ist.-600x381.jpg)
JAKARTA, KalderaNews.com – Tanggal 14 Juni ditetapkan sebagai Hari Donor Darah Sedunia oleh Organisasi Kesehatan Dunia alias World Health Organization (WHO). Peringatan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mendonorkan darah.
BACA JUGA:
- Alumni Kolese Kanisius Menteng Gelar Donor Plasma Konvalesen Penyintas Covid-19
- Mengenali Hemofilia, Kelainan Bawaan Darah yang Hanya Diderita Kaum Adam
- Gejala Badai Sitokin, Dampak Pasca Covid-19 yang Harus Diwaspadai
Sejarah pendonoran darah dimulai dari eksperimen seorang ilmuwan medis asal Inggris bernama Richard Lower. Ia melakukan penelitian tentang donor darah pada binatang dan berhasil melakukan transfusi darah kepada dua anjing.
Setelah ilmu pengetahuan tentang donor darah berkembang, ilmuwan bernama Karl Landsteiner membuat klasifikasi tentang pembagian darah manusia pada tahun 1901. Pembagian darah itu disebut sebagai ABO Human Blood Type. Pembagian darah ini pun dijadikan sistem untuk menentukan pendonoran darah hingga masa sekarang.
Peringatan Hari Donor Darah Sedunia berawal pada tahun 2000. Sejak itu, Hari Donor Darah Sedunia terus diperingati setiap 14 Juni.
Tahun ini, peringatan Hari Donor Darah Sedunia mengusung tema “Give blood and keep the world beating”. Esensi dari tema ini adalah untuk meningkatkan kesadaran akan kontribusi pendonoran darah agar dapat berguna bagi kesehatan masyarakat.
Leave a Reply