Ternyata, Begini Sejarah Museum Kebangkitan Nasional, Dari Sekolah Dokter Djawa ke Stovia

Museum Kebangkitan Nasional. (KalderaNews.com/Ist.)
Museum Kebangkitan Nasional. (KalderaNews.com/Ist.)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Apakah kamu pernah melewati Jalan Dr. Abdul Rahman Saleh di kawasan Senen, Jakarta Pusat? Jika kamu melalui jalan itu, pasti akan berjumpa dengan sebuah bangunan tua. Itulah Museum Kebangkitan Nasional.

Bangunan peninggalan kolonial Belanda itu pernah digunakan sebagai tempat pendidikan kedokteran, Stovia (School Tot Oplending Van Inlandsche Artsen), atau sekolah kedokteran bumi putera.

BACA JUGA:

Tempat pendidikan kedokteran di Indonesia ini, ada kaitannya dengan pemberantasan berbagai penyakit menular, seperti tipes, kolera, disentri dan lain-lain yang tersebar di daerah Banyumas pada 1847.

Wabah itu tidak dapat diberantas oleh tenaga medis pemerintahan Hindia Belanda yang jumlahnya terbatas, sehingga ada usul dari Kepala Jawatan Kesehatan waktu itu Dr. W. Bosch untuk mendidik beberapa anak pribumi menjadi pembantu dokter Belanda.

Januari 1851, berdirilah Sekolah Dokter Djawa di Rumah Sakit Militer Weltevreden dengan masa pendidikan 2 tahun. Pendidikan diikuti oleh 12 orang yang semuanya berasal dari Pulau Jawa. Bahasa pengantar menggunakan bahasa Melayu.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*