Hari Perawat Internasional 12 Mei, Beginilah Fakta dan Sejarahnya

Perawat
Ilustrasi: Perawat (KalderaNews/Ist)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Hari Perawat Internasional selalu diperingati tanggal 12 Mei di seluruh dunia. Hari Perawat Internasional ini dirayakan untuk memperingati peran dan fungsi perawat di seluruh lapisan masyarakat. Lahirnya peringatan Hari Perawat Internasional ini cukup menarik karena akan selalu dihubungkan dengan Florence Nightingale.

Perawat merupakan salah satu profesi yang berada di seluruh pelosok dunia. Inilah sejarah terciptanya Hari Perawat Internasional.

BACA JUGA:

Memperingati Hari Perawat Internasional pasti tidak lepas dari seorang tokoh dunia yang berprofesi sebagai perawat bernama Florence Nightingale (12 Mei 1820- 13 Agustus 1910) yang berasal dari Inggris. Pada zamannya, Florence Ninghtingale ini merupakan seorang reformis sosial, ahli statistika, dan menemukan ilmu keperawatan modern yang dipakai hingga saat ini.

Seorang pejabat Departemen Kesehatan dan Pendidikan dan Kesejahteraan Amerika Serikat bernama Dorothy Sutherland mengusulkan untuk memproklamasikan Hari Perawat pda Presiden Dwight D. Eisenhower. Sayangnya, usulan ini tidak disetujui oleh presiden pada saat itu. Perayaan Hari Perawat Internasional dimulai sejak tahun 1965 oleh Dewan Perawat Internasional (ICN).

Florence Nightingale lahir pada tanggal 12 Mei, sehingga peringatan Hari Perawat seluruh dunia ini memakai tanggal lahirnya. Perawat perempuan yang berasal dari Italia ini pada abad ke-18 memrakarsai standar keperawatan. Saat itu bersamaan dengan munculnya perang Krimea.

Florence Nightingale juga menulis buku tentang keperawatan yang diberi judul Notes on Nursing. Buku ini kemudian menjadi panduan sekolah keperawatan di seluruh dunia. Florence juga disebut sebagai perawat terbaik dalam sejarah.

Nama Florence diambil dari kota kelahirannya di Italia. Dia merupakan anak kedua dari dua bersaudara yang juga bagian dari klan Inggris. Keluarga Nightingale termasuk lingkaran elite di tempat asalnya. Frances Nightingale, ibu dari Florence, berasal dari keluarga pedagang yang kerap bersosialisasi dengan orang-orang kaya. Sedangkan William Edward Nightingale merupakan tuan tanah kaya yang memiliki perkebunan.

Florence yang terlahir di keluarga kaya dan berstatus sosial tinggi mendapat kesempatan untuk belajar bidang matematika, sejarah, dan bahasa. Kondisi lingkungan Florence yang bergelimang harta ternyata tidak menyurutkan keinginannya untuk bekerja sebagai perawat.

Keinginan Florence muda ini timbul saat ida berlibur ke Jerman sekitar tahun 1840-an dan bertemu dengan biarawati Lutheran yang bertugas di sebuah rumah sakit milik Pendeta. Florence merasa kagum pada para biarawati yang memiliki jiwa sosial tinggi itu. Tentu saja keinginannya ini mendapat tentangan dari kedua orang tuanya.

Pada zaman itu, rumah sakit merupakan tempat yang kotor. Selain itu, perawat pada masa tersebut biasanya bukan orang yang memiliki keahlian khusus secara medis, melainkan berasal dari wanita penghibur dan pemabuk. Keluarga Florence menentang karena menurut mereka tidak ada satu pun wanita terhormat yang berpikir untuk menjadi seorang perawat.

Pertentangan dari keluarganya ini tidak menyurutkan keinginan Florence. Dia memulai profesinya dengan mulai mengiunjungi rumah sakit dan fasilitas kesehatan untuk mengumpulkan informasi. Tahun 1851, Florence mengikuti pelatihan perawat di Institut Diaken Protestan di Kaiserwerth.

Florence juga melakukan pelatihan bagi perawat untuk meningkatkan komptensi professional mereka dan memperbaiki moral perawat dan menarik para perempuan terhormat untuk masuk dalam profesi ini. Saat perang Krimea, perang antara Inggris dengan Rusia, Florence mendapat kesempatan menjadi relawan perawat dan dikirim ke Scutari, Inggris.

Meskipun kehadiran Florence ditentang oleh para dokter, namun saat terjadi lonjakan korban perang, Florence pun diterima. Ia melayani para korban perang dengan kecakapan dan keahliannya. Dan keterampilannya ini membuat banyak orang kagum. Dengan koordinasi yang baik, Florence berhasil mengusahakan 12.00 pasien mendapat perawatan dengan sarana yang sangat terbatas.

Dalam perkembangan ilmunya, Florence mendirikan sekolah keperawatan pada 1860 untuk melatih para perawat di rumah sakit St. Thomas, London.

Florence menutup usia pada tahun 1910 ketika berusia 90 tahun. Atas jasa besarnya Florenc diberikan penghargaan British Order of Merit lima tahun setelah meninggalnya.

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu!




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*